Dunia berduka atas meninggalnya Paus Fransiskus pada Senin pagi waktu Vatikan. Kabar duka ini disampaikan langsung oleh Kardinal Kevin Farrel melalui siaran video resmi dari Vatikan. Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma, wafat di usia 88 tahun.
Kardinal Farrel menyampaikan pernyataan, “Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan mendalam saya harus mengumumkan kematian Bapa Suci kita, Fransiskus. Pukul 7:35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk pelayanan kepada Tuhan dan Gereja-Nya.” Kepergian Paus Fransiskus meninggalkan duka mendalam bagi umat Katolik di seluruh dunia.
Meninggalnya Paus Fransiskus terjadi di tengah proses pemulihan dari serangan pneumonia ganda. Meskipun demikian, dalam penampilan terakhirnya di depan publik pada Hari Raya Paskah, ia masih sempat menyampaikan seruan kuat untuk gencatan senjata di Gaza. Komitmennya terhadap perdamaian dunia terlihat hingga akhir hayatnya.
Pesan terakhir Paus Fransiskus yang menyentuh hati di media sosial berbunyi, “Kristus telah bangkit! Kata-kata ini menggambarkan seluruh makna keberadaan kita, karena kita tidak diciptakan untuk kematian melainkan untuk kehidupan.” Cuitan ini telah mendapat ribuan komentar dan like, menjadi simbol warisan iman dan harapan yang ditinggalkannya.
Nama Asli dan Latar Belakang Paus Fransiskus
Paus Fransiskus, paus ke-266, lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio di Buenos Aires, Argentina pada 17 Desember 1936. Ia berasal dari keluarga kelas menengah dan merupakan anak tertua dari lima bersaudara. Kehidupan awal Paus Fransiskus cukup sederhana.
Sebelum menjadi pemimpin Gereja Katolik, ia menjalani berbagai pekerjaan seperti petugas kebersihan dan penjaga klub malam. Pengalaman-pengalaman ini mungkin membentuk kepribadiannya yang rendah hati dan dekat dengan rakyat. Ia juga sempat bekerja sebagai teknisi kimia sebelum menekuni panggilan hidupnya sebagai pendeta.
Paus Fransiskus adalah Paus Jesuit pertama dan paus pertama dari Belahan Bumi Selatan. Ia juga merupakan orang pertama dari luar Eropa yang terpilih memimpin Gereja Katolik dalam hampir 1.300 tahun. Ini menandai tonggak sejarah penting bagi Gereja Katolik.
Perjalanan Karier dan Tahbisan Paus Fransiskus
Ia ditahbiskan sebagai pendeta Jesuit pada tahun 1969. Pada usia 36 tahun, ia diangkat menjadi kepala ordo Serikat Yesus di Argentina dan Uruguay (1973-1979). Posisi ini menunjukkan kepercayaan dan kemampuan kepemimpinan yang dimilikinya sejak muda.
Paus Yohanes Paulus II mengangkatnya menjadi uskup pada tahun 1992, dan enam tahun kemudian menjadi uskup agung Buenos Aires. Kemudian, pada tahun 2001, Yohanes Paulus II mengangkatnya menjadi kardinal. Ini merupakan rangkaian karier yang menunjukkan kemajuan pesat dalam jenjang Gereja Katolik.
Paus Fransiskus dikenal luas atas sikap rendah hati, perhatian terhadap isu kemanusiaan, dan keberaniannya menyuarakan perdamaian, termasuk dalam konflik Gaza. Warisan kepemimpinannya akan terus dikenang dan dipelajari oleh banyak orang. Ia meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah Gereja Katolik dan dunia.
Kepergian Paus Fransiskus merupakan kehilangan besar bagi Gereja Katolik dan seluruh dunia. Ia akan selalu dikenang atas dedikasinya dalam melayani Tuhan dan umat manusia.