Strava, raksasa aplikasi kebugaran sosial, telah mengakuisisi Runna, platform perencanaan latihan lari berbasis kecerdasan buatan (AI). Akuisisi ini merupakan langkah strategis Strava untuk mengatasi kekurangan signifikan dalam platformnya, yaitu kurangnya fitur perencanaan latihan terintegrasi. Langkah ini sangat tepat di tengah booming lari global, di mana Strava dan jam tangan pintar menjadi perlengkapan standar para pelari.
CEO Strava, Michael Martin, menyatakan, “Lari sedang booming di seluruh dunia, hampir 1 miliar orang lari yang terekam oleh Strava pada 2024. Dan misi Runna adalah untuk memberikan setiap pelari sebuah rencana yang terpersonalisasi untuk mencapai goal yang fit sempurna.” Ketiadaan fitur latihan yang komprehensif di Strava selama ini memang dianggap sebagai kelemahan yang mencolok oleh banyak pengamat industri, seperti yang dilaporkan oleh The Verge.
Co-founder Runna, Ben Parker, menambahkan bahwa perusahaan berkomitmen memberikan setiap pelari program latihan dan bimbingan profesional yang luar biasa. Akuisisi ini dinilai menguntungkan kedua belah pihak. Strava mendapatkan fitur perencanaan latihan yang dibutuhkan, sementara Runna mendapatkan akses ke komunitas pelari online terbesar dan sumber daya finansial Strava. Detail finansial akuisisi belum dipublikasikan.
Popularitas Runna dan Potensi Sinergi
Runna, yang diluncurkan pada 2021, dengan cepat menarik perhatian para pelari berkat panduan latihannya yang tertarget, mulai dari lari 5K hingga maraton. Aplikasi ini telah mengumpulkan pendanaan tambahan sebesar $6,3 juta untuk pengembangan fitur pelatihan berbasis AI-nya dan telah menjangkau pengguna di 180 negara.
Pada 2024, Runna tiga kali lipat memperbesar timnya dan saat ini membuka sekitar 50 posisi untuk ekspansi produk dan teknologi. Popularitas Runna juga terlihat dari banyaknya rekomendasi di forum lari online dan platform media sosial seperti RunTok (TikTok khusus pelari). Integrasi Runna ke dalam ekosistem Strava akan memperkuat posisi Strava sebagai pemimpin pasar aplikasi kebugaran.
Integrasi Runna dan Masa Depan Strava
Keberhasilan integrasi Runna ke dalam platform Strava akan bergantung pada beberapa faktor. Salah satunya adalah seberapa mulus pengalaman pengguna setelah fitur-fitur Runna diintegrasikan ke dalam aplikasi Strava. Faktor lain yang penting adalah bagaimana Strava dapat mempertahankan kualitas personalisasi latihan yang ditawarkan Runna.
Strava juga perlu memastikan bahwa integrasi ini tidak menyebabkan penurunan kinerja aplikasi atau masalah kompatibilitas dengan perangkat dan aplikasi lain. Namun, dengan sumber daya dan pengalaman Strava, peluang keberhasilan integrasi ini sangat besar. Ini bisa memperkuat posisi Strava sebagai platform utama bagi para pelari di seluruh dunia.
Ekosistem Strava yang Terbuka
Lebih dari 100 aplikasi olahraga telah terhubung ke API Strava, menunjukkan sifat terbuka platform ini. Strava berkomitmen untuk mempertahankan ekosistem yang terbuka dan mendukung para pengembang aplikasi. Hal ini terlihat dalam komitmen Strava untuk terus berinvestasi dalam pengembangan API-nya dan mendukung para pengembang aplikasi yang terhubung dengannya.
Martin menegaskan, “Kami sangat senang bisa berinvestasi dengan para pengembang API seperti Runna. Strava pun akan terus menjadi komunitas rujukan bagi orang-orang yang aktif, terlepas dari olahraga, tingkat keterampilan, lokasi, aplikasi, atau perangkatnya.” Dengan demikian, akuisisi Runna bukan hanya menguntungkan Strava dan Runna, tetapi juga seluruh ekosistem aplikasi kebugaran yang terhubung dengan Strava.
Singkatnya, akuisisi Runna oleh Strava adalah langkah strategis yang cerdas, memanfaatkan momentum booming lari global dan mengisi celah penting dalam platform Strava. Kesuksesan integrasi ini bergantung pada perencanaan dan eksekusi yang baik, namun potensi sinergi antara kedua platform sangat menjanjikan.