Berita

AS dan UEA: Pusat Data AI Canggih di Universitas

Tim Redaksi

Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab resmi menjalin kemitraan strategis di bidang teknologi Kecerdasan Buatan (AI). Kolaborasi ini diumumkan pada Kamis, 15 Mei 2025, selama kunjungan Presiden AS ke UEA. Kemitraan tersebut menandai langkah signifikan dalam pengembangan infrastruktur AI global dan memperkuat posisi UEA sebagai pusat teknologi terdepan.

Kerja sama ini akan menghasilkan pembangunan pusat data AI terbesar di luar Amerika Serikat. Fasilitas tersebut akan dibangun bersama oleh perusahaan UEA, G42, dan beberapa perusahaan teknologi terkemuka asal AS. Proyek ambisius ini diharapkan akan mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.

Pusat Data AI: Fasilitas Terbesar di Luar AS

Pusat data AI hasil kemitraan AS-UEA akan menjadi fasilitas terbesar di luar wilayah Amerika Serikat. Lokasi pembangunan bertempat di beberapa universitas di UEA, menandakan komitmen bersama dalam pengembangan riset dan pendidikan di bidang AI. Hal ini diungkapkan oleh Gedung Putih melalui rilis resmi.

Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnik, menekankan bahwa perusahaan-perusahaan Amerika akan mengelola pusat data dan menyediakan layanan cloud yang dikelola langsung dari AS di seluruh kawasan. Keamanan data menjadi prioritas utama, dengan jaminan keamanan yang ketat untuk mencegah kebocoran teknologi Amerika.

Meskipun demikian, pemerintah AS belum merilis secara detail daftar perusahaan Amerika yang terlibat dalam proyek ini. Kerahasiaan ini mungkin terkait dengan strategi bisnis dan pertimbangan keamanan nasional.

Kapasitas 5 Gigawatt dan Dampaknya

Proyek pusat data AI raksasa ini memiliki kapasitas mencapai 5 gigawatt dan akan mencakup area seluas 10 mil persegi. Tahap pertama pembangunan akan fokus pada pusat data dengan kapasitas 1 gigawatt. Skala proyek ini menunjukkan ambisi besar dalam membangun ekosistem AI yang komprehensif di UEA.

Baca Juga:  Huawei Ciptakan Sensor Kamera, Saingi Sony Samsung

Presiden UEA, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, menyatakan bahwa kemitraan ini memperkuat posisi UEA sebagai pusat penelitian dan pembangunan berkelanjutan. Kehadiran CEO dari perusahaan teknologi besar dunia seperti Nvidia, OpenAI, SoftBank, dan Cisco selama kunjungan Presiden AS Donald Trump juga menggarisbawahi pentingnya proyek ini bagi industri teknologi global.

Sebelum kunjungan ke tiga negara Teluk Arab, pemerintah Trump mengumumkan rencana untuk mencabut pembatasan era Biden terkait penjualan chip AI ke luar negeri. Hal ini memungkinkan penjualan chip AI dalam jumlah besar ke negara-negara di kawasan tersebut, yang mendukung proyek ambisius ini.

Investasi Raksasa Teknologi AS di UEA

Kunjungan Presiden Trump ke Arab Saudi juga dibarengi dengan penandatanganan kesepakatan investasi senilai USD 600 miliar (sekitar Rp 9,8 kuadriliun) oleh hampir tiga lusin CEO perusahaan besar Amerika, termasuk raksasa teknologi. Investasi ini menargetkan sektor chip AI yang akan mendukung proyek infrastruktur teknologi terbesar di Timur Tengah.

Sektor chip AI dinilai penting untuk mengamankan masa depan ekonomi kawasan tersebut setelah era minyak. Investasi masif ini menunjukkan kepercayaan investor global terhadap potensi pertumbuhan ekonomi UEA yang didorong oleh inovasi teknologi. Hal ini juga menunjukkan pentingnya sektor AI bagi perekonomian global.

Salah satu contoh investasi besar adalah komitmen Microsoft sebesar USD 1,5 miliar pada April 2024 di G42, grup AI yang berbasis di Abu Dhabi. The New York Times juga melaporkan bahwa pemerintah Trump sedang mempertimbangkan kesepakatan yang dapat menghasilkan penjualan ratusan ribu chip AI AS ke G42.

Kemitraan AS-UEA dalam pengembangan pusat data AI merupakan langkah penting dalam persaingan teknologi global. Proyek ini tidak hanya akan membangun infrastruktur teknologi canggih, tetapi juga akan mendorong inovasi, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat posisi UEA sebagai pemain utama dalam industri AI. Keberhasilan proyek ini berpotensi menginspirasi kemitraan serupa di kawasan lain, mempercepat adopsi teknologi AI secara global.

Baca Juga:  Snapdragon X: Laptop Murah, Performa Dewa

Baca Juga

Tinggalkan komentar