Berita

Dua pengusaha muda: iPhone, MacBook, dan brand lokal mendunia

Tim Redaksi

Dalam dunia bisnis kreatif yang dinamis, kemampuan beradaptasi menjadi kunci utama kesuksesan. Hal ini ditekankan oleh dua pengusaha muda, Didiet Maulana dan Stephanie Regina, dalam sesi “Mac for Business”. Keduanya berbagi pengalaman bagaimana teknologi, khususnya ekosistem Apple, mendukung kreativitas dan pertumbuhan bisnis mereka.

Didiet Maulana, desainer ternama dan pendiri IKAT Indonesia, mempercayai teknologi tepat dapat mempercepat proses kreatif. Stephanie Regina, founder dan CEO Haloka Group, bahkan memulai perjalanannya sebagai konten kreator bermodalkan sebuah iPhone 11.

Kreativitas Mulus dari Sketsa Hingga Mood Board

Didiet Maulana menjelaskan integrasi perangkat Apple dalam proses kreatifnya. Ia menggunakan iPad untuk membuat sketsa dan Mac untuk membuat mood board. Semua terhubung dan tersinkronisasi dengan baik.

Alur kerjanya menjadi lebih lancar, dari sketsa tangan hingga ke ranah digital. Kolaborasi dengan tim desain, media sosial, dan produksi juga menjadi lebih cepat berkat ekosistem Apple yang terintegrasi.

iCloud dan Reminder: Alat Andalan Didiet Maulana

Didiet memanfaatkan iCloud untuk berbagi ide dengan timnya. Aplikasi Notes dan Reminder membantunya mengatur tugas dan jadwal.

Diskusi instan lewat FaceTime juga menjadi rutinitas. Baginya, teknologi Apple bukan sekadar perangkat, melainkan alat yang mendukung kreativitas tanpa hambatan.

Didiet menekankan pentingnya teknologi yang “menghilang” di latar belakang, membiarkan kreativitas mengalir secara alami.

Dari iPhone 11 Menuju CEO Haloka Group: Kisah Stephanie Regina

Stephanie Regina memulai bisnisnya dengan membuat konten sederhana di media sosial menggunakan iPhone 11. Konten sederhana ini berdampak besar dalam membangun bisnisnya.

Baca Juga:  Survei Ungkap Dampak Negatif Media Sosial pada Remaja

Video-video kreatifnya menarik klien dan brand deal. Pandemi COVID-19 menjadi titik balik, saat ia menyelenggarakan webinar dan mendirikan Haloka Group.

Haloka Group kini menjadi konsultan branding dengan lebih dari 40 anggota tim. Semua anggota tim menggunakan MacBook dan iPhone untuk memastikan sinkronisasi data dan efisiensi kerja.

Bagi Stephanie, Apple tidak hanya meningkatkan produktivitas, tapi juga membuka peluang-peluang baru.

iPad Mini dan Freeform: Mobilitas Tinggi, Kreativitas Tak Terbatas

Stephanie menggunakan iPad mini untuk mobilitas dan kreativitasnya. Portabilitasnya yang tinggi memungkinkan ia untuk mencatat ide kapanpun dan dimanapun.

Dengan Apple Pencil dan aplikasi Freeform, ia membuat sketsa, mencatat ide spontan, dan mengubahnya menjadi file PDF untuk dibagikan ke tim.

Dalam proyek rebranding kedai mi lokal di Yogyakarta, tim Stephanie menggunakan MacBook untuk mengumpulkan data melalui brand audit. Informasi kemudian diproses dan dibagikan lewat iCloud dan Airdrop.

Proses kreatif, dari tahap audit hingga rekomendasi, dijalankan sepenuhnya di ekosistem Apple, menunjukkan integrasi dan efisiensi yang tinggi.

Baik Didiet Maulana maupun Stephanie Regina membuktikan bahwa teknologi Apple bukan hanya sekadar alat, tetapi jembatan untuk menghubungkan ide, memfasilitasi kolaborasi, dan mendorong pertumbuhan bisnis. Keberhasilan mereka menunjukkan pentingnya adaptasi dan pemanfaatan teknologi untuk mencapai kesuksesan di era digital.

Baca Juga

Tinggalkan komentar