Setelah lebih dari empat tahun absen, game battle royale Fortnite bersiap kembali ke App Store untuk pengguna iOS di Amerika Serikat. Kepastian ini disampaikan CEO Epic Games, Tim Sweeney, menyusul putusan pengadilan dalam sengketa panjang antara Epic Games dan Apple. Putusan tersebut menyatakan Apple terbukti melanggar perintah pengadilan sebelumnya terkait pemblokiran metode pembayaran alternatif.
Perkembangan ini menandai babak baru dalam perseteruan panjang antara dua raksasa teknologi ini. Persaingan sengit ini berdampak besar pada ekosistem pengembang aplikasi dan kebijakan App Store. Kembalinya Fortnite diharapkan memberi dampak positif bagi para pengembang aplikasi independen.
Perseteruan Epic Games vs Apple: Sebuah Perjalanan Panjang
Konflik antara Epic Games dan Apple bermula pada tahun 2020. Saat itu, Apple menghapus Fortnite dari App Store karena Epic Games menerapkan sistem pembayaran langsung dalam game, melewati sistem pembayaran bawaan Apple yang membebankan biaya 30 persen.
Epic Games berargumen bahwa kebijakan Apple tersebut memberatkan para pengembang. Mereka menganggap pungutan 30 persen terlalu tinggi dan merugikan. Kasus ini pun berlanjut ke pengadilan.
Apple mengajukan tuntutan agar Epic Games dinyatakan bersalah karena melanggar kontrak dan meminta ganti rugi. Sementara itu, Epic Games menuntut agar Apple mengubah kebijakan App Store.
Putusan Pengadilan dan Dampaknya terhadap Fortnite
Pada tahun 2021, Pengadilan Distrik California memutuskan Apple tidak dapat melarang pengembang menggunakan metode pembayaran di luar ekosistem iOS. Namun, Fortnite tetap tidak kembali ke App Store hingga kini.
Pada akhir Maret 2025, pengadilan kembali memutuskan Apple terbukti sengaja melanggar putusan sebelumnya. Apple dinilai telah menetapkan biaya 30 persen untuk pembelian di luar App Store, sebuah tindakan yang dianggap sebagai upaya menghalangi persaingan.
Hakim Yvonne Gonzalez Rogers menyebut tindakan Apple ini sebagai upaya melestarikan aliran pendapatan yang sudah dinyatakan antikompetitif. Keputusan ini membuka jalan bagi kembalinya Fortnite ke App Store.
Kembalinya Fortnite dan Masa Depan Ekosistem Aplikasi
Menyambut putusan tersebut, Tim Sweeney mengumumkan Fortnite akan kembali ke App Store iOS di AS minggu depan. Ia menyebut biaya 15-30 persen Apple sebagai “junk fees” yang kini dinyatakan ilegal di AS dan Eropa.
Epic Games menyatakan kesediaan untuk mengakhiri seluruh proses hukum jika Apple mencabut biaya pihak ketiga di seluruh dunia. Namun, kembalinya Fortnite tetap bergantung pada persetujuan Apple.
Meskipun Apple berencana mengajukan banding, mereka tetap akan mematuhi perintah pengadilan yang berlaku. Ini termasuk larangan penggunaan scare screens, pemblokiran tautan eksternal, dan pengenaan biaya untuk transaksi di luar aplikasi.
Kembalinya Fortnite menjadi preseden penting bagi ekosistem pengembang aplikasi. Keputusan ini diharapkan dapat mengurangi dominasi Apple dan menciptakan persaingan yang lebih sehat di pasar aplikasi. Sebagai simbol rekonsiliasi, Epic Games berencana merilis skin baru bernama “Pine Patron” jika Fortnite berhasil kembali ke App Store. Langkah ini berbanding terbalik dengan peluncuran karakter “Tart Tycoon” sebelumnya yang merupakan sindiran terhadap Apple.
Perkembangan ini menunjukkan pergeseran signifikan dalam dinamika antara pengembang aplikasi dan platform distribusi. Keputusan pengadilan menjadi titik balik penting dalam upaya menciptakan ekosistem aplikasi yang lebih adil dan kompetitif. Ke depan, diharapkan akan terjadi reformasi kebijakan yang lebih berpihak kepada pengembang aplikasi independen, sejalan dengan prinsip persaingan yang sehat.