Kesejahteraan guru di Indonesia menjadi isu krusial yang terus diperdebatkan. Rendahnya gaji guru dianggap sebagai salah satu faktor penyebab minimnya minat generasi muda untuk menekuni profesi mulia ini. Pertanyaan besar yang muncul adalah: berapa besaran gaji ideal yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan minat menjadi guru?
Anggota Komisi X DPR RI, Juliyatmono, menganggap gaji guru ideal di Indonesia minimal Rp 25 juta per bulan. Menurutnya, gaji yang layak akan meningkatkan motivasi guru dan pada akhirnya berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan nasional.
Gaji Ideal Guru dan Alokasi Anggaran Pendidikan
Juliyatmono berpendapat bahwa anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN belum sepenuhnya efektif dalam meningkatkan kesejahteraan guru. Ia menyarankan agar fokus pengalokasian anggaran diperbaiki agar lebih tepat sasaran.
Politisi Partai Golkar ini menekankan pentingnya pendidikan sebagai kunci memutus rantai kemiskinan. Data BPS menunjukkan korelasi antara tingkat pendidikan dan tingkat kemiskinan keluarga.
Ia juga mendorong revisi UU Sisdiknas untuk menempatkan guru sebagai garda terdepan pembangunan sumber daya manusia. Penghargaan yang layak kepada guru, menurutnya, merupakan kunci kemajuan sistem pendidikan.
Kondisi Gaji Guru di Indonesia: Realita dan Upaya Peningkatan
Berdasarkan data Kemendikbudristek tahun 2024, rata-rata gaji guru ASN golongan III hanya berkisar Rp 4 juta hingga Rp 7 juta per bulan. Sementara itu, guru honorer mendapatkan penghasilan jauh di bawahnya, bahkan di bawah UMR daerah.
Laporan BPS Februari 2025 menunjukkan sektor pendidikan termasuk lima bidang usaha dengan gaji terendah di Indonesia, yaitu Rp 2,79 juta per bulan. Sektor pendidikan juga mengalami penurunan sebesar 1,73 persen.
Pemerintah melalui Kemendikdasmen telah berupaya meningkatkan kesejahteraan guru. Guru non-ASN bersertifikasi menerima Tunjangan Profesi Guru (TPG) sebesar Rp 2 juta per bulan, sehingga total pendapatan mencapai Rp 6 juta per Maret 2025.
Guru ASN menerima TPG setara dengan gaji pokok mereka per bulan, dikalikan tiga bulan. Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2025 mengatur hal tersebut.
Sebanyak 310 ribu guru honorer non-sertifikasi akan menerima bantuan Rp 300 ribu per bulan mulai Juli 2025, atau Rp 1,8 juta per semester. Menteri Mu’ti berharap bantuan ini dapat meningkatkan kesejahteraan guru honorer.
Kemendikdasmen juga meluncurkan program bantuan pendidikan bagi guru untuk studi S1 atau D4, dengan alokasi dana Rp 3 juta per semester untuk sekitar 12 ribu guru.
Studi Internasional: Korelasi Gaji Guru dan Kualitas Pendidikan
Laporan UNESCO Global Education Monitoring (GEM) 2023 menunjukkan banyak negara kekurangan guru sains dan matematika. Salah satu solusi untuk mempertahankan guru adalah dengan meningkatkan gaji.
Di negara-negara berpenghasilan tinggi, guru seringkali dibayar lebih rendah dibanding profesi lain dengan kualifikasi pendidikan yang sama. Misalnya, di Republik Ceko, meski gaji guru SD meningkat lebih dari 50% antara 2010 dan 2020, mereka masih memperoleh gaji 26% lebih rendah daripada pekerja berpendidikan tinggi lainnya.
Di Swedia, guru pendidikan dasar memperoleh penghasilan 20% lebih rendah daripada pekerja berpendidikan tinggi lainnya pada tahun 2020. Kondisi ini relatif stabil selama dekade terakhir, meskipun gaji guru telah meningkat lebih dari 20%.
Amerika Serikat menghadapi kekurangan guru fisika yang mencapai lebih dari 30.000 pada 2019. Berbagai insentif seperti bonus dan suplemen gaji diterapkan untuk mengatasi masalah ini.
Di Inggris, kenaikan gaji 8% untuk guru matematika dan fisika muda mengurangi kemungkinan mereka meninggalkan profesi tersebut sebesar 23%.
China berhasil mengatasi brain drain di sektor pendidikan melalui berbagai insentif, termasuk kompensasi gaji, subsidi, dan hibah penelitian.
Di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, guru terkadang memperoleh gaji lebih tinggi daripada profesi lain, namun hal ini perlu dikaji lebih dalam karena berbagai faktor seperti pasar tenaga kerja yang kurang berkembang.
Suatu studi di 15 negara di Afrika sub-Sahara menunjukkan bahwa setelah mempertimbangkan faktor pendidikan, usia, jenis kelamin, dan lokasi, guru hanya memperoleh gaji premium di 5 negara dan gaji lebih rendah di 7 negara.
Kesimpulannya, peningkatan kesejahteraan guru merupakan investasi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Studi internasional menunjukkan korelasi positif antara gaji guru yang layak dan kualitas pendidikan. Pemerintah perlu terus berupaya meningkatkan kesejahteraan guru melalui kebijakan yang terarah dan efektif, sekaligus meningkatkan daya tarik profesi guru agar minat generasi muda untuk menjadi guru semakin meningkat.