Indonesia, sebagai negara yang terletak di Cincin Api Pasifik, kerap dilanda gempa bumi. Kejadian ini tak terduga dan bisa terjadi kapan saja. Pentingnya memahami langkah-langkah mitigasi bencana gempa, sangat krusial bagi keselamatan seluruh masyarakat.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mencatat peningkatan signifikan frekuensi gempa bumi dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menunjukkan meningkatnya aktivitas tektonik di wilayah Indonesia.
Memahami Risiko Gempa di Indonesia
Indonesia berada di titik temu tiga lempeng tektonik besar: Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Kondisi geologis ini membuat Indonesia rentan terhadap gempa bumi, termasuk potensi gempa besar di zona megathrust.
BMKG telah meningkatkan jumlah alat pemantau gempa. Namun, peningkatan frekuensi gempa menunjukkan dinamika tektonik yang semakin aktif di Indonesia.
Mitigasi bencana gempa harus komprehensif, meliputi aspek tektonik (gempa dan tsunami) serta hidrometeorologi.
Langkah Keamanan Saat Gempa Bumi Terjadi
Mengetahui cara merespon gempa sangat vital bagi keselamatan. Berikut panduan keamanan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Di Dalam Bangunan
Lindungi kepala dan badan dari reruntuhan. Bersembunyilah di bawah meja yang kokoh, kasur, atau benda-benda lain yang dapat melindungi.
Jika memungkinkan dan aman, segera evakuasi bangunan. Cari tempat yang terhindar dari reruntuhan dan guncangan kuat.
Di Luar Bangunan
Jauhi bangunan, tiang listrik, pohon, dan benda-benda yang berpotensi roboh. Berhati-hatilah saat berpijak, hindari area dengan retakan tanah.
Di Daerah Pantai
Segera menjauh dari pantai. Waspadai potensi tsunami pasca gempa bumi.
Di Daerah Pegunungan
Hindari daerah rawan longsor. Gempa bumi dapat memicu longsor di daerah pegunungan.
Saat Mengemudi
Hentikan kendaraan di tempat yang aman. Keluar dari mobil dan menjauh untuk menghindari potensi kebakaran atau kerusakan lebih lanjut.
Langkah Pasca Gempa Bumi
Setelah gempa berhenti, segera periksa lingkungan sekitar. Perhatikan potensi bahaya seperti kebakaran, kebocoran gas, kerusakan aliran listrik dan air, atau hal lainnya yang membahayakan.
Jangan memasuki bangunan yang rusak akibat gempa. Ada risiko reruntuhan bangunan yang dapat membahayakan keselamatan.
Jika berada di dalam bangunan, keluarlah dengan tertib dan hindari penggunaan lift atau eskalator.
Periksa apakah ada korban luka dan berikan pertolongan pertama. Hubungi layanan darurat jika diperlukan pertolongan medis.
Hindari berjalan di sekitar area gempa karena kemungkinan terjadi gempa susulan.
Tetap waspada dan ikuti arahan dari pihak berwenang.
Kesiapsiagaan dan pengetahuan tentang langkah-langkah mitigasi bencana gempa sangat krusial bagi keselamatan. Dengan memahami risiko dan mempersiapkan diri, kita dapat meminimalisir dampak buruk yang ditimbulkan oleh gempa bumi.