Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, mengunjungi SDN 2 dan 3 Leuwibatu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kunjungan tersebut dilakukan pada Jumat, 2 Mei 2025, sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hardiknas.
Di SDN tersebut, Menteri Mu’ti berinteraksi langsung dengan para siswa. Beliau menyempatkan diri untuk meninjau proses pembelajaran di kelas 6. Saat kunjungan, para siswa tampak antusias menyambut kedatangan Menteri.
Mendikdasmen Ajak Siswa Aktif Bertanya dan Mencatat
Salah satu momen menarik terjadi saat pelajaran Jaring-Jaring Makanan. Saat guru menjelaskan tentang burung hantu sebagai salah satu komponen dalam jaring-jaring makanan, Menteri Mu’ti mengajukan pertanyaan kepada para siswa.
Beliau bertanya, “Ada yang bisa menirukan suara burung hantu?”. Sayangnya, pertanyaan tersebut tidak dijawab oleh siswa. Mereka tampak kebingungan.
Melihat hal tersebut, Menteri Mu’ti menekankan pentingnya rasa ingin tahu dan keberanian bertanya. Beliau mendorong para siswa untuk aktif mencatat dan bertanya selama proses belajar.
Menurut Menteri Mu’ti, proses belajar mengajar harus berlangsung aktif dan menyenangkan. Siswa tidak boleh takut untuk bertanya, bahkan tentang hal-hal yang sekilas tampak sederhana.
Menteri Mu’ti menambahkan, siswa juga harus berani membayangkan dan memvisualisasikan apa yang dipelajari. Misalnya, saat mempelajari burung hantu, bayangkan bentuk dan suara burung hantu tersebut.
Pemanfaatan Teknologi Modern di Sekolah
Kunjungan Menteri Mu’ti ke SDN Leuwibatu juga menandai upaya peningkatan kualitas pendidikan melalui pemanfaatan teknologi. Sekolah tersebut dilengkapi dengan Papan Interaktif (Smart Board).
Smart Board ini diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa. Menteri Mu’ti menjelaskan bahwa pemerintah, melalui Presiden, akan mendukung sekolah-sekolah dengan fasilitas modern seperti Smart Board.
Tujuannya adalah untuk menciptakan suasana belajar yang lebih asyik dan menarik bagi siswa. Dengan teknologi yang mendukung, diharapkan proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.
Pentingnya Pelestarian Lingkungan dan Menghormati Guru
Selain teknologi, Menteri Mu’ti juga menyoroti pentingnya pelestarian lingkungan. Dalam percakapan dengan siswa, beliau mengaitkan kondisi lingkungan dengan kualitas hidup manusia.
Beliau mengajukan pertanyaan kepada siswa, “Kalau alam kita tidak rusak, maka hidup kita akan…?”. Para siswa menjawab dengan kata-kata seperti tenang, bahagia, aman, dan makmur.
Momen tersebut juga dimanfaatkan Menteri Mu’ti untuk mencairkan suasana dan berinteraksi dengan siswa secara lebih akrab. Beliau bahkan berkelakar dengan salah satu siswa yang selalu menjawab “makmur”.
Tidak hanya itu, Mendikdasmen juga menekankan pentingnya menghormati guru sebagai bagian integral dari proses pembelajaran yang efektif. Sikap hormat dan disiplin merupakan kunci keberhasilan dalam pendidikan.
Kunjungan Menteri Mu’ti ke SDN Leuwibatu menjadi contoh nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Melalui pendekatan yang humanis dan pemanfaatan teknologi, diharapkan proses belajar mengajar menjadi lebih bermakna dan berdampak positif bagi generasi muda.
Dengan adanya dukungan pemerintah dan inovasi dalam metode pembelajaran, diharapkan para siswa dapat tumbuh menjadi generasi yang cerdas, kreatif, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat. Kunjungan ini sekaligus menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, selaras dengan tema Hardiknas 2025.