Berita

Harga iPhone Aman! Bos Apple Pastikan Tarif Tak Naik

Tim Redaksi

CEO Apple, Tim Cook, memberikan jaminan bahwa harga iPhone tidak akan naik meskipun ada peningkatan tarif pajak atau bea masuk baru dari pemerintah Amerika Serikat. Pernyataan ini disampaikan Cook saat pengumuman laporan keuangan Apple kuartal II tahun fiskal 2025 (Januari-Februari).

Keputusan ini diambil di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan China, yang berdampak signifikan pada perusahaan teknologi seperti Apple. Apple sangat bergantung pada rantai pasokan di China untuk produksi perangkatnya.

Dampak Tarif Pajak Trump terhadap Apple

Kebijakan tarif pajak yang diterapkan Presiden Trump berdampak besar pada Apple. Perusahaan ini mengandalkan China untuk produksi iPhone, iPad, dan MacBook.

Peningkatan tarif bea masuk berarti komponen dan produk Apple yang diimpor dari China akan menjadi lebih mahal. Trump sempat menerapkan pajak hingga 145 persen untuk barang impor dari China.

Meskipun saat ini produk konsumen seperti smartphone sementara dibebaskan dari tarif tertinggi, tetap ada tarif dasar bea masuk sebesar 20 persen yang berlaku.

Strategi Apple Menjaga Harga iPhone

Untuk mencegah kenaikan harga iPhone, Apple mengambil langkah berani. Cook menyatakan perusahaan akan menanggung tambahan biaya operasional.

Apple menyiapkan dana sebesar 900 juta dollar AS (sekitar Rp 14,8 triliun) untuk menutupi peningkatan biaya produksi di kuartal II tahun fiskal 2025 (April-Juni).

Dengan langkah ini, Apple memastikan harga iPhone tetap stabil setidaknya hingga Juni 2025. Ini merupakan komitmen besar dari perusahaan untuk konsumennya.

Diversifikasi Produksi sebagai Solusi Jangka Panjang

Selain menanggung biaya tambahan, Apple juga secara aktif melakukan diversifikasi produksi. Perusahaan mulai memindahkan sebagian produksi ke negara lain.

Baca Juga:  iPhone Made in India: Masa Depan AS?

India menjadi lokasi produksi iPhone, sementara Vietnam dipilih untuk produksi iPad dan MacBook. Langkah ini dinilai strategis untuk mengurangi ketergantungan pada China.

Tarif bea masuk di India dan Vietnam lebih rendah dibandingkan China, yaitu masing-masing 36 persen dan 56 persen. Tarif dasar bea masuk di kedua negara ini juga hanya 10 persen.

Analisis dan Prospek Ke Depan

Strategi Apple untuk menyerap biaya tambahan dan diversifikasi produksi menunjukkan komitmen perusahaan untuk menjaga harga dan stabilitas bisnis. Ini langkah bijak dalam situasi ekonomi global yang dinamis.

Diversifikasi produksi bukan hanya solusi jangka pendek, tetapi juga strategi penting untuk masa depan. Langkah ini akan mengurangi risiko apabila tarif bea masuk dari China meningkat drastis.

Ke depannya, strategi diversifikasi ini akan menjadi kunci keberhasilan Apple dalam menghadapi perubahan kebijakan perdagangan global dan menjaga daya saing produknya di pasar internasional.

Dengan mengkombinasikan penyerapan biaya tambahan dan diversifikasi produksi, Apple menunjukkan kejelian dalam mengelola bisnis di tengah ketidakpastian ekonomi global. Komitmen perusahaan untuk menjaga harga iPhone menunjukkan prioritas utama mereka tetap pada kepuasan pelanggan.

Meskipun langkah ini membutuhkan investasi besar, strategi ini berpotensi mengamankan posisi Apple di pasar dan memastikan keberlanjutan bisnis di masa mendatang. Langkah-langkah ini juga menunjukkan kesiapan Apple menghadapi tantangan global di masa depan.

Baca Juga

Tinggalkan komentar