Ketua DPR RI Puan Maharani baru-baru ini melakukan pertemuan bilateral penting dengan sejumlah delegasi parlemen dari berbagai negara, di sela-sela penyelenggaraan sidang umum Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) di Jakarta. Pertemuan-pertemuan ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam diplomasi internasional, khususnya dalam isu kemerdekaan Palestina dan pengembangan hubungan bilateral dengan negara-negara lain.
Salah satu pertemuan yang paling menonjol adalah pertemuan dengan pimpinan Dewan Legislatif Palestina, Mohammad Moussa Subeih Zeidan. Dalam pertemuan tersebut, delegasi Palestina menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Indonesia atas dukungannya yang konsisten terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.
Dukungan Teguh Indonesia untuk Kemerdekaan Palestina
Puan Maharani, dalam pertemuan bilateral tersebut, menegaskan kembali komitmen Indonesia yang tak tergoyahkan dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Dukungan ini bukan sekadar kebijakan luar negeri, melainkan tertuang dalam konstitusi negara.
Indonesia, tegas Puan, memandang penjajahan sebagai pelanggaran terhadap kemanusiaan dan keadilan. Oleh karena itu, dukungan terhadap kemerdekaan Palestina sejalan dengan prinsip-prinsip Konferensi Asia Afrika 1955.
DPR RI, lanjut Puan, akan terus mengawal isu kemerdekaan Palestina di tingkat global. Hal ini mencakup upaya mendorong misi kemanusiaan bagi masyarakat Gaza dan mendesak komunitas internasional untuk menghentikan konflik di wilayah tersebut.
Indonesia juga terus mendorong penyelesaian konflik Gaza melalui solusi dua negara, dengan penetapan Al-Quds sebagai ibukota Palestina. Puan juga menekankan pentingnya pengakuan kedaulatan Palestina oleh negara-negara di dunia.
Apresiasi Palestina atas Dukungan Berkelanjutan Indonesia
Delegasi Parlemen Palestina menyampaikan rasa terima kasihnya yang mendalam atas dukungan panjang Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan mereka. Dukungan ini, kata mereka, telah dirasakan sejak era Presiden Sukarno.
Mereka merasa tidak pernah sendirian dalam perjuangan ini berkat dukungan konsisten dari Indonesia. Apresiasi juga dialamatkan kepada Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, atas kunjungannya ke Palestina pada tahun 1998.
Para delegasi Palestina mengaku sangat terkesan dapat bertemu langsung dengan Puan Maharani, cucu dari Presiden Sukarno dan putri dari Megawati Soekarnoputri. Pertemuan ini dianggap sebagai simbol kesinambungan dukungan Indonesia terhadap Palestina.
Irine Yusiana Roba Putri, Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, mengungkapkan pesan Puan bahwa Indonesia akan selalu membela kepentingan rakyat Palestina dan terus menyuarakan kemerdekaan mereka di kancah internasional.
Kerja Sama Bilateral Indonesia dengan Qatar
Selain bertemu dengan delegasi Palestina, Puan Maharani juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Wakil Ketua Parlemen Qatar, Hamda Bin Hassan. Pertemuan ini difokuskan pada isu perdamaian dan pemberdayaan perempuan.
Kedua pihak juga membahas potensi kerja sama bilateral di berbagai bidang. Salah satunya adalah kerja sama pertahanan, meliputi kolaborasi produksi alutsista dan pelatihan militer.
Indonesia dan Qatar saat ini tengah berupaya membangun kemitraan strategis, termasuk pengembangan Perjanjian Kerja Sama Pertahanan. Puan juga menyoroti besarnya jumlah WNI yang bekerja di Qatar dan mendorong perluasan kerja sama tenaga kerja profesional.
Puan juga mengapresiasi peran Indonesia sebagai partner country pada kegiatan Year of Culture 2023 di Qatar. Ia berharap kerja sama budaya ini dapat berlanjut dengan melibatkan komunitas muda dan seniman dari kedua negara.
Baik delegasi Palestina maupun Qatar menyampaikan apresiasi kepada DPR RI sebagai tuan rumah Konferensi PUIC ke-19, memuji keramahan masyarakat Indonesia. Konferensi ini berlangsung dari tanggal 12 hingga 15 Mei 2025 di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Secara keseluruhan, pertemuan-pertemuan bilateral yang dilakukan Puan Maharani menunjukkan komitmen Indonesia dalam diplomasi parlemen dan kerja sama internasional. Dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina terus berlanjut, sementara upaya untuk memperkuat hubungan bilateral dengan negara-negara lain juga diprioritaskan. Hal ini menunjukkan peran aktif Indonesia dalam panggung dunia dan komitmennya terhadap perdamaian dan keadilan internasional.