Dunia teknologi gadget kembali dihebohkan dengan kabar terbaru seputar perangkat inovatif. Salah satu yang paling menyita perhatian adalah munculnya iPhone lipat, sebuah produk yang selama ini hanya menjadi spekulasi dan rumor. Kehadirannya menandai babak baru bagi Apple, sekaligus memicu pertanyaan besar tentang masa depan lini iPhone Pro Max.
Berita ini, yang dirilis pada Sabtu, 17 Mei 2025, menjadi salah satu artikel terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com. Selain iPhone lipat, tren desain ponsel tipis juga kembali naik daun di tahun 2025, menarik minat banyak pembaca.
iPhone Lipat: Generasi Baru Flagship Apple?
Setelah sekian lama hanya berupa rumor, iPhone lipat akhirnya menunjukkan wujudnya. Berbagai sumber industri mengungkap bahwa Apple bersiap meluncurkan perangkat ini dalam waktu dekat.
Yang mengejutkan, iPhone lipat ini tidak hanya menjadi produk eksperimental. Apple dikabarkan akan menjadikan seri ini sebagai flagship utama, menggantikan posisi iPhone Pro Max.
Strategi ini berbeda dari para kompetitor seperti Samsung dan Google yang umumnya meluncurkan ponsel lipat sebagai lini terpisah. Langkah Apple ini menunjukkan ambisi besar untuk mendominasi pasar ponsel lipat high-end.
Bocoran ini berasal dari Phone Arena, yang mengutip berbagai sumber internal industri pada 16 Mei 2025. Detail spesifik mengenai spesifikasi dan fitur masih terbatas, namun prospeknya sangat menarik.
Tren Ponsel Tipis Kembali Menguat di 2025
Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, desain ponsel tipis kembali menjadi daya tarik utama. Baik Samsung maupun Apple terlihat berlomba-lomba menciptakan perangkat yang ramping.
Samsung telah resmi meluncurkan Galaxy S25 Edge dengan desain yang lebih ramping. Sementara itu, Apple dikabarkan sedang mempersiapkan iPhone 17 Slim dengan konsep yang serupa.
Produsen lain pun ikut meramaikan tren ini, menjadikan desain tipis sebagai salah satu poin jual utama. Namun, pertanyaannya adalah apakah ketipisan ini benar-benar menjadi prioritas konsumen?
Popularitas ponsel tipis sebenarnya telah ada sejak era awal smartphone modern. Kini, tren tersebut kembali hadir, menawarkan perpaduan antara estetika dan teknologi terkini.
Apakah konsumen akan mengutamakan ketipisan atau performa tetap menjadi pertanyaan menarik yang perlu dikaji lebih lanjut. Pasar akan memberikan jawabannya seiring dengan peluncuran produk-produk baru.
Tambang Tua di Korea Selatan: Simulasi Penambangan Bulan
Kota Taebaek, Korea Selatan, dulunya terkenal sebagai penghasil batu bara utama. Namun, seiring pergeseran energi, tambang-tambang di sana mulai ditutup.
Kini, tambang tua tersebut mendapat kehidupan baru sebagai fasilitas simulasi penambangan di Bulan. Korea Institute of Geoscience and Mineral Resources (KIGAM) bersama pemerintah kota Taebaek berkolaborasi dalam proyek ambisius ini.
Kondisi tambang bawah tanah di Taebaek dinilai mirip dengan kondisi di Bulan, terlindung dari radiasi dan benturan meteor. Ini menjadikannya lokasi ideal untuk uji coba teknologi penambangan luar angkasa.
Proyek ini menunjukkan komitmen Korea Selatan dalam eksplorasi ruang angkasa. Penggunaan kembali infrastruktur lama juga menjadi contoh pemanfaatan sumber daya yang efisien dan berkelanjutan.
Dr. Kim Kyeong-ja, Direktur Pusat Eksplorasi dan Pemanfaatan Sumber Daya Luar Angkasa KIGAM, menjelaskan alasan dipilihnya lokasi tersebut. Keberadaan terowongan bawah tanah dan kondisi geologisnya yang unik sangat cocok untuk mensimulasikan lingkungan Bulan.
Ketiga berita teknologi ini memberikan gambaran menarik tentang tren dan inovasi terkini di dunia gadget dan eksplorasi ruang angkasa. Dari ponsel lipat yang menantang standar, tren desain ponsel tipis yang kembali populer, hingga pemanfaatan kembali tambang tua untuk simulasi penambangan Bulan, semuanya menunjukkan dinamika dan kemajuan teknologi yang terus berkembang. Masing-masing berita tersebut memberikan perspektif yang berbeda namun saling berkaitan, mencerminkan bagaimana teknologi terus berevolusi dan beradaptasi dengan kebutuhan manusia.
