Pemerintah pusat memberikan kabar gembira bagi guru honorer non-ASN yang belum tersertifikasi. Mereka akan menerima bantuan dana transfer langsung atau cash transfer. Program ini diluncurkan Presiden Prabowo Subianto pada Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di SDN Cimahpar 5, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat, 2 Mei 2025. Kabar baik ini juga diumumkan melalui akun Instagram resmi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) pada Minggu, 4 Mei 2025.
Kemendikdasmen menyatakan program insentif ini sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi guru honorer dalam mendidik generasi bangsa. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para pendidik yang telah berjasa besar bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.
Bantuan Uang Tunai untuk Guru Honorer
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, mengumumkan besaran bantuan yang akan diterima guru honorer. Mereka akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp 300.000 per bulan.
Penyaluran dana akan dilakukan langsung ke rekening masing-masing guru honorer. Sistem penyaluran ini sama seperti mekanisme pemberian izin sertifikasi bagi guru ASN. Program ini merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Program Pendamping: Bantuan Pendidikan bagi Guru
Selain bantuan uang tunai bulanan, pemerintah juga menyediakan program bantuan pendidikan bagi guru yang belum memiliki jenjang pendidikan D4 atau S1. Bantuan ini sebesar Rp 3 juta per semester.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para guru. Pemerintah menargetkan 12.000 guru di seluruh Indonesia akan mendapatkan bantuan pendidikan ini.
Skema Penyaluran Bantuan Pendidikan
Ada tiga skema penyaluran bantuan pendidikan yang disiapkan pemerintah. Skema pertama ditujukan bagi guru yang telah memiliki sertifikat D2 atau D3 dan ingin melanjutkan pendidikan melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Skema kedua diperuntukkan bagi guru yang sudah memiliki ijazah D4 atau S1 tetapi belum terdaftar secara resmi. Kemendikdasmen akan memperbaharui kerja sama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk mengatasi masalah administrasi ini.
Skema ketiga memberikan kesempatan kepada guru yang belum memiliki ijazah D4 atau S1 untuk melanjutkan pendidikan. Kerja sama dengan perguruan tinggi, baik secara online maupun tatap muka, akan difasilitasi pemerintah.
Langkah-langkah yang Diambil Pemerintah
Pemerintah berupaya agar para guru tetap dapat mengajar sambil melanjutkan pendidikan mereka. Kemendikdasmen akan berkoordinasi dengan perguruan tinggi untuk mencari solusi yang paling efektif dan efisien.
Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas guru di Indonesia. Melalui berbagai program bantuan ini, diharapkan kualitas pendidikan nasional dapat terus meningkat.
Penyaluran bantuan kepada guru honorer ini diharapkan dapat meringankan beban ekonomi mereka dan sekaligus meningkatkan semangat mereka dalam mendidik anak bangsa. Pemerintah akan terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas pendidikan di Indonesia. Program ini merupakan langkah nyata pemerintah dalam menghargai jasa para guru honorer yang telah berdedikasi tinggi. Semoga program ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang maksimal bagi para guru dan kemajuan pendidikan di Indonesia.