Berita

Mantan Pejabat AS Tertangkap Gunakan Signal Ilegal

Tim Redaksi

Mantan Penasihat Keamanan Nasional AS, Mike Waltz, tertangkap basah menggunakan aplikasi percakapan Signal modifikasi, TeleMessage (TM SGNL), saat rapat kabinet dengan Presiden Donald Trump. Penggunaan aplikasi modifikasi ini menimbulkan kekhawatiran karena rentannya keamanan aplikasi tersebut, mirip dengan aplikasi-aplikasi modifikasi lain seperti WhatsApp GB atau Spotify MOD APK. Kejadian ini terjadi sehari sebelum pemecatan Waltz pada 1 Mei 2025, menunjukkan potensi pelanggaran keamanan informasi penting.

Gambar yang beredar di internet menunjukkan Waltz membuka aplikasi TeleMessage dan berkomunikasi dengan beberapa pejabat tinggi AS lainnya, termasuk Wakil Presiden James David Vance. Pejabat lain yang diduga terlibat percakapan tersebut antara lain Sekretaris Luar Negeri Marco Rubio, Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard, dan diplomat Steve Witkoff. NBC News mengkonfirmasi aplikasi yang digunakan adalah TeleMessage, berdasarkan pesan verifikasi PIN yang terlihat pada gambar tersebut.

Aplikasi TeleMessage: Modifikasi Signal dengan Risiko Keamanan Tinggi

TeleMessage, yang menggunakan sistem enkripsi Signal, dilaporkan sebagai aplikasi modifikasi Signal. Meskipun tampilan antarmuka mirip dengan Signal, penggunaan aplikasi modifikasi seperti ini menimbulkan kerentanan keamanan yang signifikan. Aplikasi ini dikembangkan oleh pihak ketiga non-resmi, sehingga memperbesar risiko kebocoran data dan penyadapan.

Pemerintah AS sendiri sebelumnya menyatakan persetujuan penggunaan Signal untuk komunikasi internal karena reputasi keamanan aplikasi aslinya. Namun, penggunaan aplikasi modifikasi seperti TeleMessage menunjukkan potensi celah keamanan yang dapat dieksploitasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Penggunaan aplikasi modifikasi ini juga bertentangan dengan standar keamanan informasi yang seharusnya dipatuhi oleh pejabat pemerintahan.

Baca Juga:  Huawei Luxeed R7: Penantang Baru Tesla

Signalgate: Dampak yang Lebih Luas dari Kasus Waltz

Kasus Waltz menggunakan aplikasi Signal modifikasi ini menambah daftar kontroversi penggunaan aplikasi percakapan oleh pejabat pemerintah AS. Sebelumnya, Waltz juga terlibat dalam insiden yang dikenal sebagai “Signalgate”. Insiden ini melibatkan penambahan tidak sengaja seorang jurnalis senior dari The Atlantic, Jeffrey Goldberg, ke dalam grup percakapan Signal milik Waltz.

Kejadian tersebut menunjukkan kurangnya kehati-hatian dalam penggunaan aplikasi percakapan untuk komunikasi sensitif. Penggunaan grup percakapan yang tidak terkontrol dan akses yang tidak disengaja oleh pihak luar dapat membahayakan keamanan informasi. Kasus ini menjadi pengingat penting akan perlunya protokol keamanan yang lebih ketat dalam penggunaan aplikasi percakapan oleh pejabat pemerintah.

Ketidakjelasan Kebijakan Penggunaan Aplikasi Percakapan Pemerintah AS

Meskipun pemerintah AS telah menyatakan persetujuan penggunaan Signal, belum ada keterangan resmi mengenai aplikasi percakapan yang digunakan untuk komunikasi internal, terutama yang berkaitan dengan informasi sensitif dan rahasia negara. Ketidakjelasan kebijakan ini menimbulkan pertanyaan mengenai standar keamanan yang diterapkan dan pengawasan penggunaan aplikasi percakapan di lingkungan pemerintahan.

Ke depan, diperlukan transparansi dan penjelasan yang lebih rinci mengenai kebijakan penggunaan aplikasi percakapan oleh pejabat pemerintahan. Hal ini penting untuk memastikan keamanan informasi dan mencegah terulangnya insiden yang serupa. Standar keamanan yang jelas dan pelatihan yang memadai bagi para pejabat juga menjadi faktor krusial dalam menjaga kerahasiaan informasi negara.

Kasus Mike Waltz menjadi sorotan dan menimbulkan pertanyaan serius mengenai standar keamanan informasi di pemerintahan AS. Penggunaan aplikasi modifikasi Signal menunjukkan celah keamanan yang mengkhawatirkan, sementara ketidakjelasan kebijakan penggunaan aplikasi percakapan semakin mempertegas perlunya evaluasi dan perbaikan sistem keamanan informasi di tingkat pemerintahan. Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya kehati-hatian dan penerapan protokol keamanan yang ketat dalam berkomunikasi, terutama ketika informasi yang dibahas bersifat sensitif dan rahasia.

Baca Juga:  Oppo K13: Baterai 7000mAh & Chipset Gahar

Baca Juga

Tinggalkan komentar