Meta kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Kali ini, PHK menyasar divisi Reality Labs, yang fokus mengembangkan teknologi realitas virtual (VR), realitas tertambah (AR), dan perangkat wearable seperti headset Quest. Meskipun jumlah karyawan yang terkena PHK tidak diungkapkan secara pasti, dampaknya akan terasa pada tim yang mengembangkan konten dan pengalaman VR di Oculus Studios.
Keputusan ini diambil tidak lama setelah Meta melakukan PHK sekitar 5 persen karyawan berkinerja rendah pada Februari 2025. Langkah ini merupakan bagian dari upaya efisiensi internal perusahaan yang tengah menghadapi tantangan finansial di divisi Reality Labs.
PHK di Reality Labs: Efisiensi atau Strategi Baru?
Juru bicara Meta, Tracy Clayton, menjelaskan bahwa perubahan struktur dan peran di beberapa tim Oculus Studios mengakibatkan pengurangan jumlah karyawan. Perusahaan menekankan bahwa perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kerja.
Meta menegaskan komitmennya untuk terus berinvestasi dalam pengalaman realitas campuran (mixed reality), khususnya di bidang kebugaran dan game. Perusahaan tetap ingin memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna Quest dan aplikasi Supernatural.
Divisi Reality Labs memang mencatat kerugian operasional sebesar USD 4,97 miliar pada kuartal 2024, meskipun penjualan mencapai USD 1,1 miliar dalam periode yang sama. Kondisi finansial ini mungkin menjadi salah satu faktor pendorong di balik PHK tersebut.
Instagram Luncurkan Aplikasi Edit Video “Edits”: Saingan Baru CapCut?
Di tengah kabar PHK, Meta juga meluncurkan aplikasi edit video baru bernama Edits untuk platform Instagram. Aplikasi ini bertujuan untuk memudahkan kreator Reels dalam membuat konten video berkualitas.
Aplikasi Edits telah tersedia di Apple Store dan Google Play Store. Aplikasi ini memungkinkan pengguna merekam, mengedit, dan melacak performa Reels mereka dari satu tempat.
Peluncuran Edits terjadi saat isu larangan TikTok dan CapCut di AS mencuat. Hal ini memicu spekulasi bahwa Meta ingin memanfaatkan momentum untuk memperkuat posisinya di pasar aplikasi edit video.
Fitur Unggulan Instagram Edits dan Upaya Pencegahan Akses Konten Dewasa oleh Remaja
Aplikasi Edits dirancang untuk pengguna kasual hingga kreator profesional yang menginginkan proses editing video yang cepat dan berkualitas tinggi. Beberapa fitur unggulannya termasuk integrasi langsung dengan akun Instagram dan akses ke inspirasi konten Reels.
Pengguna juga bisa merekam video langsung dari aplikasi dengan resolusi tinggi (hingga 4K), melakukan pengeditan video secara praktis, dan memantau performa Reels mereka.
Instagram juga semakin ketat dalam mengawasi akses konten dewasa oleh remaja. Meta menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi pengguna yang memalsukan usia.
Jika sistem AI mendeteksi adanya kejanggalan, akun tersebut akan secara otomatis dipindahkan ke mode Teen Account. Teen Account memberikan batasan-batasan tertentu bagi pengguna remaja, seperti membatasi pesan DM, jenis konten yang dapat diakses, dan pengaturan privasi.
Untuk remaja di bawah 16 tahun, perubahan pengaturan akun hanya dapat dilakukan dengan izin orang tua. Instagram juga akan mengirimkan notifikasi kepada orang tua mengenai pentingnya kejujuran terkait usia anak mereka saat online.
Meta mengklaim telah mendaftarkan sekitar 54 juta remaja di seluruh dunia ke Teen Account, dan 97 persen pengguna berusia 13-15 tahun tetap menggunakan akun terproteksi ini. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen Meta dalam menjaga keamanan dan privasi pengguna muda.
Secara keseluruhan, langkah Meta yang melakukan PHK di divisi Reality Labs sembari meluncurkan aplikasi edit video baru dan meningkatkan keamanan untuk pengguna remaja menunjukkan strategi perusahaan yang kompleks dalam menghadapi tantangan dan peluang di pasar teknologi. Keberhasilan strategi ini akan terlihat dari perkembangan kinerja finansial Meta di masa mendatang dan penerimaan pasar terhadap inovasi-inovasi terbarunya.