Perceraian Bill Gates dan Melinda French Gates setelah 27 tahun pernikahan mengejutkan dunia. Kisah di balik perpisahan miliarder ini ternyata melibatkan sebuah mimpi yang dialami Melinda.
Melinda, dalam podcast The Jamie Kern Lima, mengungkapkan mimpi tersebut sebagai titik balik dalam keputusannya. Ia sering mengalami mimpi yang, menurutnya, memberikan jawaban atas permasalahan hidupnya. Mimpi tentang pernikahannya dengan Bill menjadi salah satu contohnya.
Dalam mimpi itu, Melinda menggambarkan dirinya berdiri di tepi jurang. Di seberang jurang, Bill dan anak-anak mereka juga berada di tepi yang aman. Bagian tebing tempatnya berdiri kemudian runtuh, dan ia jatuh ke dalam jurang sendirian.
“Mantan suami saya Bill dan anak-anak juga berada di tepi tebing, tetapi bagian tebing tempat saya berdiri runtuh. Dan saya terjatuh ke dalam lubang dan mereka masih berada di tepi tebing ini bersama-sama, dan mereka aman ― jadi saya tidak khawatir tentang anak-anak saya,” ungkap Melinda, seperti dikutip dari Huff Post.
Pengalaman mimpi ini memberikan pencerahan bagi Melinda. Ia merasa ini adalah tanda bahwa ia harus berpisah dari Bill untuk menjalani hidupnya sendiri. Mimpi itu seolah menjadi konfirmasi atas perasaan dan keraguan yang telah lama ia pendam.
“Tetapi saya tahu ketika saya terbangun, ‘Oh, ini berarti saya harus berpisah dan melakukan hal lain. Saya harus mencari tahu ini, dan saya akan mencari tahu sendiri,” jelasnya.
Keputusan untuk bercerai dari Bill Gates, yang disebut Melinda sebagai “sangat menyakitkan,” akhirnya diresmikan pada tahun 2021. Bill Gates sendiri kemudian mengakui perceraian tersebut sebagai “kesalahan yang paling saya sesali”.
Faktor-Faktor yang Mungkin Mempengaruhi Perceraian
Meskipun mimpi Melinda menjadi titik balik dalam keputusannya, perlu diingat bahwa perceraian merupakan proses kompleks yang melibatkan berbagai faktor. Beberapa spekulasi dan rumor telah beredar terkait penyebab perceraian mereka, meskipun detailnya tidak pernah secara resmi dikonfirmasi oleh kedua belah pihak.
Salah satu faktor yang sering dikaitkan adalah perbedaan visi dan prioritas hidup. Bill Gates dikenal sangat fokus pada pekerjaannya di Microsoft dan filantropi, sementara Melinda mungkin menginginkan fokus yang lebih seimbang antara karir, keluarga, dan kehidupan pribadi.
Perbedaan pendapat dalam hal pengasuhan anak juga bisa menjadi faktor yang menyebabkan keretakan. Setiap orang tua memiliki pendekatan dan prioritas yang berbeda dalam hal mendidik dan membesarkan anak-anaknya.
Terlepas dari spekulasi, penting untuk menghargai privasi keluarga Gates. Penyebab pasti perceraian mereka tetap menjadi urusan pribadi mereka.
Kehidupan Pasca-Perceraian
Setelah perceraian, baik Bill maupun Melinda tetap fokus pada kegiatan filantropi mereka. Mereka terus menjalankan Bill & Melinda Gates Foundation, meskipun dengan pengelolaan yang terpisah setelah perceraian. Mereka berkomitmen untuk bekerja sama dalam menjalankan misi kemanusiaan yayasan tersebut.
Melinda juga semakin aktif dalam advokasi untuk kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Ia telah mendirikan Pivotal Ventures, sebuah organisasi yang berfokus pada investasi dan advokasi untuk meningkatkan kehidupan perempuan dan keluarga.
Bill Gates, di sisi lain, selain melanjutkan kegiatan filantropi, juga tetap aktif dalam dunia bisnis dan investasi.
Anak-Anak Bill dan Melinda Gates
Bill dan Melinda memiliki tiga orang anak: Jennifer Katharine Gates (lahir 1996), Rory John Gates (lahir 1999), dan Phoebe Adele Gates (lahir 2002). Ketiga anak mereka telah tumbuh dewasa dan menjalani kehidupan mereka masing-masing.
Jennifer, anak sulung mereka, telah menikah dengan Nayel Nassar dan telah memiliki anak. Rory dan Phoebe masih melanjutkan pendidikan mereka dan belum menikah.
Meskipun orang tua mereka bercerai, tampaknya hubungan antara Bill dan Melinda dengan anak-anak mereka tetap baik. Keluarga ini tetap menjaga hubungan yang harmonis demi kesejahteraan anak-anak mereka.
Kesimpulannya, perceraian Bill dan Melinda Gates merupakan peristiwa yang rumit dan multi-faceted. Meskipun sebuah mimpi menjadi pemicu bagi Melinda untuk mengambil keputusan besar, faktor-faktor lain yang lebih kompleks kemungkinan juga berperan dalam perpisahan ini. Yang terpenting adalah, kedua pihak telah berusaha untuk menjaga hubungan yang baik demi anak-anak dan melanjutkan pekerjaan filantropi mereka.
