Berita

Paus Fransiskus: Waspada, Teknologi Ancam Hubungan Manusia Sebelum Kematian

Tim Redaksi

Kabar duka menyelimuti dunia. Paus Fransiskus, pemimpin spiritual bagi miliaran umat Katolik, meninggal dunia pada Senin, 21 April 2025, di usia 88 tahun. Kepergiannya meninggalkan kesedihan mendalam, namun juga sebuah pesan terakhir yang sarat makna, khususnya terkait hubungan manusia dengan teknologi.

Beberapa minggu sebelum wafatnya, Paus Fransiskus menyampaikan pesan dalam ‘Monthly Intentions’ untuk bulan April 2025. Ini merupakan doa bulanan terakhirnya, diunggah tiga minggu sebelum kepergiannya dan berisi renungan mendalam tentang peran teknologi dalam kehidupan modern. Pesan ini mengungkap keprihatinan Paus atas ketergantungan manusia terhadap teknologi digital.

Dalam video resmi yang diunggah di kanal YouTube The Pope Video, Paus Fransiskus menyampaikan pesan yang menyentuh hati: “Betapa saya ingin kita mengurangi menatap layar dan lebih sering menatap mata satu sama lain.” Ia melanjutkan, “Ada yang salah jika kita menghabiskan lebih banyak waktu melihat ponsel daripada bersama orang lain.”

Pesan Paus Fransiskus bukan sekadar kritik terhadap penggunaan teknologi secara berlebihan. Ia menyerukan penggunaan teknologi yang bijak dan bertanggung jawab, teknologi yang mempersatukan, bukan memecah belah. Teknologi, menurutnya, seharusnya menjadi alat untuk membantu sesama, terutama mereka yang membutuhkan.

Teknologi untuk Kemanusiaan

Paus Fransiskus menekankan pentingnya menggunakan teknologi untuk membantu orang miskin, orang sakit, dan penyandang disabilitas. Teknologi seharusnya menjadi jembatan untuk menghubungkan manusia dan mempermudah akses terhadap sumber daya dan kesempatan. Ini merupakan panggilan untuk memanfaatkan teknologi sebagai instrumen kebaikan dan kemajuan bersama.

Selain itu, Paus Fransiskus juga mengajak semua orang untuk menggunakan teknologi demi merawat bumi, rumah bersama kita. Ini merujuk pada pentingnya kesadaran lingkungan dan penggunaan teknologi yang berkelanjutan, teknologi yang tidak merusak lingkungan melainkan menjaga kelestariannya.

Baca Juga:  Saksi Langka! Bulan Tersenyum di Indonesia 25 April 2025: Jangan Lewatkan

Mengimbangi Dunia Virtual dan Nyata

Paus Fransiskus mengkhawatirkan kecenderungan manusia untuk lebih mengutamakan dunia virtual daripada dunia nyata. Ia mengingatkan bahwa hubungan manusia yang langsung dan tulus tidak bisa digantikan oleh interaksi digital semata. Media sosial, walaupun memiliki perannya sendiri, tidak mampu menggantikan pentingnya interaksi sosial dalam kehidupan nyata.

Ia dengan bijak mengingatkan bahwa di balik layar teknologi terdapat manusia dengan perasaan, emosi, dan kisah hidupnya sendiri. “Layar membuat kita lupa bahwa ada orang di baliknya yang bernapas, tertawa, dan menangis,” ujarnya. Pesan ini mengingatkan kita untuk tetap berempati dan menghargai keterbatasan manusia di era digital.

Harapan untuk Masa Depan

Paus Fransiskus mengakhiri pesannya dengan harapan agar teknologi tidak akan menggantikan hubungan manusia, melainkan menghormati martabat setiap orang. Ia berdoa agar teknologi dapat membantu kita menghadapi berbagai krisis di zaman ini. Ini merupakan pesan yang relevan dan menginspirasi kita untuk mempertimbangkan kembali hubungan kita dengan teknologi.

Pesan Paus Fransiskus ini merupakan warisan berharga yang patut kita renungkan. Dalam era yang semakin didominasi oleh teknologi, kita perlu menemukan keseimbangan antara pemanfaatan teknologi dan pentingnya hubungan manusia yang tulus dan bermakna.

Kematian Paus Fransiskus merupakan kehilangan besar bagi dunia, namun pesan-pesan terakhirnya akan terus menjadi inspirasi bagi kita untuk hidup lebih bermakna dan bertanggung jawab, terutama dalam penggunaan teknologi.

Baca Juga

Tinggalkan komentar