Kecerdasan buatan (AI) tengah menjadi penggerak utama transformasi digital di berbagai sektor, termasuk perbankan, fintech, dan perdagangan. Perkembangan pesat ini menuntut adaptasi dan peningkatan kapasitas di berbagai industri agar dapat memanfaatkan potensi AI secara maksimal.
Dalam upaya mendukung percepatan adopsi teknologi AI di Indonesia, PPM Manajemen, sebuah institusi pendidikan dan pelatihan manajemen terkemuka, berperan aktif dalam “The Asian Banker Summit 2025”. Partisipasi ini merupakan komitmen nyata PPM Manajemen untuk mendorong transformasi digital, khususnya di sektor keuangan dan UMKM.
PPM Manajemen Dorong Adopsi AI di Sektor Keuangan
Sebagai bagian dari komitmen tersebut, PPM Manajemen menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “AI untuk Ekonomi Digital Masa Depan: Peluang dan Tantangan di Sektor Perbankan, Fintech, dan Perdagangan”.
FGD yang digelar di Ruang Rapat Komisi VI DPR RI, Jakarta, pada 25 April 2025 ini menjadi acara pra-Summit yang melibatkan para pembicara terkemuka.
Aries Heru Prasetyo, Kepala Divisi Pemasaran Korporat PPM Manajemen, menekankan pentingnya penguatan kapasitas organisasi seiring dengan transformasi peran AI di sektor perbankan, fintech, dan perdagangan.
Diskusi FGD: Tantangan dan Peluang AI di Indonesia
FGD menghadirkan pembicara dari berbagai latar belakang, termasuk Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Ketua Umum AFPI, dan Presiden TAB Global.
Diskusi difokuskan pada beberapa isu krusial. Hal ini penting untuk mendorong kolaborasi yang efektif dalam pengembangan dan penerapan AI secara bertanggung jawab.
- Pemanfaatan AI untuk UMKM: FGD membahas bagaimana AI dapat memperkuat rantai pasok keuangan, khususnya untuk UMKM yang membutuhkan akses pembiayaan yang lebih mudah dan efisien.
- Integrasi AI dalam kebijakan moneter: Diskusi membahas peran AI dalam kebijakan moneter, pengawasan regulasi (SupTech), dan infrastruktur pembayaran untuk menciptakan sistem keuangan yang lebih modern dan andal.
- Etika AI di sektor keuangan: Pentingnya membangun kerangka etika AI yang kuat untuk sektor perbankan dan fintech menjadi fokus diskusi, guna mencegah potensi penyalahgunaan dan memastikan keadilan.
- Kolaborasi publik-swasta: FGD mendorong kolaborasi antara sektor publik dan swasta untuk mempercepat adopsi AI secara berkelanjutan dan terintegrasi.
Indonesia sebagai Pusat Inovasi Keuangan di ASEAN
Indonesia dipilih sebagai tuan rumah The Asian Banker Summit 2025 karena dinilai sebagai titik temu dinamis antara kebijakan, inovasi teknologi, dan kepemimpinan bisnis di ASEAN.
Hal ini ditegaskan oleh Presiden TAB Global, Foo Boon Ping, yang melihat potensi besar Indonesia dalam pengembangan dan penerapan AI di sektor keuangan.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Adisatrya Suryo Sulisto, juga memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan AI, mengingat manfaatnya yang signifikan bagi sektor perdagangan, khususnya dalam pertumbuhan e-commerce.
Pertumbuhan nilai transaksi e-commerce di Indonesia mencapai sekitar Rp 500 triliun pada tahun 2024, menunjukkan dampak signifikan digitalisasi dan transformasi berbasis AI.
PPM Manajemen, sebagai Supporting Organization, berkolaborasi dengan berbagai mitra industri terkemuka, termasuk Perbanas, FIDE Forum, Goisto Consulting, dan didukung institusi teknologi global seperti ACI Worldwide, Axe Finance, Deutsche Bank, Google Cloud, Mambu, Red Hat, SmartStream, Temenos, dan Unique.
Kesimpulannya, partisipasi PPM Manajemen dalam The Asian Banker Summit 2025 menandai komitmen yang kuat terhadap percepatan transformasi digital di Indonesia. Melalui FGD dan kolaborasi dengan berbagai pihak, diharapkan adopsi AI dapat dioptimalkan, menghasilkan sistem keuangan yang lebih inklusif, efisien, dan berkelanjutan, khususnya bagi UMKM.
Perkembangan AI di sektor keuangan Indonesia terus menunjukkan potensi yang luar biasa. Dengan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, Indonesia berpeluang menjadi pusat inovasi keuangan di kawasan ASEAN.