Universitas Airlangga (Unair) memiliki rektor baru. Setelah melalui proses penjaringan yang ketat, Prof. Muhammad Madyan resmi terpilih sebagai Rektor Unair periode 2025-2030. Pengumuman ini disambut antusias oleh civitas akademika Unair dan masyarakat luas, menandai dimulainya era kepemimpinan baru di salah satu universitas terkemuka di Indonesia.
Proses pemilihan rektor berlangsung melalui tahapan yang transparan dan demokratis. Calon rektor diseleksi secara berjenjang, diawali dari penjaringan di tingkat Senat Akademik Unair.
Pemilihan Rektor Unair: Suksesor Prof. Mohammad Nasih
Majelis Wali Amanat (MWA) Unair sebagai pengambil keputusan akhir, melakukan pemungutan suara terhadap tiga calon rektor yang telah lolos seleksi sebelumnya. Dari total 30 anggota MWA, 27 memberikan suara, sementara 3 anggota berhalangan hadir.
Prof. Dr. Muhammad Madyan, SE, MSi, MFin, meraih suara terbanyak dengan 13 suara. Ia unggul atas dua kandidat lainnya: Prof. Dr. Koko Srimulyo, Drs, MSi (9 suara) dan Prof. Dr. Dwi Setyawan, SSi, MSi, Apt (4 suara). Satu suara dinyatakan abstain.
Visi Kepemimpinan Prof. Muhammad Madyan di Unair
Dengan terpilihnya Prof. Madyan, Unair memasuki babak baru dalam perjalanan menuju cita-cita sebagai universitas kelas dunia. Salah satu target utama adalah masuk dalam peringkat 200 besar dunia versi QS World University Ranking.
Namun, Prof. Madyan menyadari bahwa peringkat global hanyalah indikator. Kualitas riset, pembelajaran, dan pengabdian kepada masyarakat tetap menjadi prioritas utama. Peningkatan di ketiga bidang tersebut akan secara otomatis meningkatkan reputasi Unair di kancah internasional.
Ia direncanakan akan dilantik pada tanggal 17 Juni 2025, menggantikan Prof. Mohammad Nasih yang telah memimpin Unair selama dua periode. Prof. Nasih sendiri memberikan apresiasi atas proses pemilihan yang berjalan dengan damai dan demokratis.
Harapan dan Tantangan Kepemimpinan Baru Unair
Prof. Nasih menekankan pentingnya kesinambungan program dan komitmen para calon rektor. Seluruh kandidat telah menandatangani pakta integritas, berkomitmen untuk berkolaborasi dan menjunjung tinggi etika serta hukum.
Ia berharap Prof. Madyan dapat meneruskan estafet kepemimpinan dengan membawa Unair ke level yang lebih tinggi, baik secara nasional maupun internasional. Namun, hal itu harus tetap didasarkan pada fondasi yang kuat dan telah dibangun selama dekade terakhir.
Proses transisi kepemimpinan diharapkan berjalan lancar, memastikan kesinambungan program dan pencapaian target Unair di masa mendatang. Kerja sama seluruh pihak, baik civitas akademika maupun stakeholder terkait, sangat krusial dalam mencapai visi ini.
Tantangan Unair ke depan tentu tidaklah ringan. Persaingan di dunia pendidikan tinggi semakin ketat, menuntut Unair untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas di semua aspek. Namun dengan kepemimpinan baru yang penuh semangat dan dukungan dari berbagai pihak, Unair optimis dapat menghadapi tantangan tersebut.
Selain target peringkat dunia, Unair juga menghadapi tantangan untuk meningkatkan kualitas riset, pembelajaran, dan pengabdian pada masyarakat. Keberhasilan dalam meningkatkan ketiga bidang tersebut akan menjadi penentu utama keberhasilan kepemimpinan Prof. Madyan.
Proses transisi kepemimpinan ini juga diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan harmonis. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas dan memastikan keberlanjutan program-program Unair yang telah berjalan dengan baik.
Dukungan dari semua pihak, baik internal maupun eksternal Unair, sangat dibutuhkan untuk keberhasilan kepemimpinan Prof. Madyan. Kerja sama yang erat dan sinergis antara berbagai pihak menjadi kunci dalam mewujudkan visi Unair untuk menjadi universitas kelas dunia.
Kepemimpinan Prof. Madyan diharapkan mampu membawa Unair mencapai potensi maksimalnya, baik dalam bidang akademik maupun pengabdian masyarakat. Dengan visi yang jelas dan komitmen yang kuat, Unair diyakini dapat mencapai target yang telah ditetapkan.
Proses pemilihan rektor yang demokratis dan transparan merupakan bukti komitmen Unair terhadap prinsip-prinsip good governance. Hal ini juga menjadi contoh baik bagi perguruan tinggi lain di Indonesia.
Terpilihnya Prof. Madyan sebagai rektor Unair menandai babak baru dalam sejarah perguruan tinggi tersebut. Semoga kepemimpinannya dapat membawa Unair mencapai prestasi yang lebih gemilang di masa mendatang.
Dengan segala tantangan dan harapan yang ada, perjalanan Unair di bawah kepemimpinan Prof. Madyan akan menjadi fokus perhatian bagi dunia pendidikan tinggi di Indonesia. Semoga Unair dapat semakin berkontribusi bagi kemajuan bangsa.