Paus Leo XIV, pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma yang baru, menyimpan beberapa kebiasaan unik sebelum terpilih dalam konklaf. Informasi menarik ini terungkap melalui wawancara singkat kakak kandungnya, John Prevost, dengan NBC News dan dipublikasikan di berbagai media, termasuk Cnet. Kisah-kisah di balik momen bersejarah tersebut memberikan gambaran yang lebih personal tentang Paus Leo XIV, melampaui peran agungnya sebagai pemimpin spiritual jutaan umat.
Paus Leo XIV dan Kecintaannya pada Game Wordle
Ternyata, salah satu aktivitas rutin Paus Leo XIV sebelum pemilihan paus adalah bermain Wordle. John Prevost mengungkapkan hal tersebut dalam wawancaranya. Wordle, game online tebak kata yang dimiliki The New York Times, memberikan enam kesempatan untuk menebak kata lima huruf.
Kegemaran Paus Leo XIV pada Wordle menunjukkan sisi santai dan personalnya. Aktivitas ini menjadi bagian dari rutinitas hariannya, bahkan hingga menjelang konklaf. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun menghadapi tanggung jawab besar, Paus Leo XIV tetap meluangkan waktu untuk kegiatan yang ia nikmati.
Persahabatan dan Permainan Words with Friends
Tidak hanya Wordle, Paus Leo XIV juga aktif bermain Words with Friends bersama kakaknya. Words with Friends merupakan game tebak kata yang mirip Scrabble, memungkinkan interaksi antar pemain. John Prevost berbagi pengalamannya bermain game tersebut dengan adiknya.
Permainan Words with Friends menunjukan ikatan kuat antara Paus Leo XIV dan kakaknya. Aktivitas ini menunjukkan bahwa hubungan kekeluargaan tetap terjaga meskipun ada perbedaan peran dan tanggung jawab. Game tersebut menjadi salah satu cara mereka berkomunikasi dan berbagi waktu bersama.
Lebih dari sekadar game
Meskipun terkesan sederhana, permainan Wordle dan Words with Friends menjadi lebih bermakna dalam konteks ini. Ini bukan hanya sekadar hiburan belaka, tetapi juga cara bagi Paus Leo XIV untuk melepas penat dan menjaga keseimbangan di tengah persiapannya menghadapi konklaf.
Menonton Film “Conclave” sebagai Persiapan Mental
Selain bermain game, Paus Leo XIV juga menyempatkan diri menonton film “Conclave” sebelum konklaf berlangsung. John Prevost menceritakan bahwa ia menanyakan kesiapan adiknya dan secara bercanda bertanya apakah ia sudah menonton film tersebut.
Paus Leo XIV, saat itu masih sebagai Kardinal, baru saja menyelesaikan film “Conclave”. Menurut John Prevost, menonton film tersebut diharapkan dapat membantu adiknya memahami dinamika dan tantangan dalam konklaf. Ini juga merupakan cara untuk meringankan beban mental sebelum menghadapi momen krusial tersebut.
Mencari Keseimbangan di Tengah Tekanan
Keputusan Paus Leo XIV untuk menonton film “Conclave” bisa dilihat sebagai strategi untuk memahami proses pemilihan paus dan mempersiapkan diri secara mental. Dengan memahami dinamika yang mungkin terjadi, ia bisa lebih tenang dan fokus saat konklaf berlangsung.
Mengenal Lebih Dekat Paus Leo XIV
Robert Francis Prevost, Paus Leo XIV, lahir pada 14 September 1955 di Chicago, Illinois. Ia merupakan putra dari Louis Marius Prevost dan Mildred Martínez, yang memiliki darah Prancis, Italia, dan Spanyol. Ia merupakan Paus pertama dari Amerika Serikat dan juga biarawan pertama dari Ordo Santo Agustinus (OSA) yang terpilih menjadi Paus.
Prevost menempuh pendidikan di Seminari Menengah Augustinian Fathers dan Villanova University. Ia mengucapkan kaul pertamanya pada 1978 dan kaul khidmat pada 1981. Setelah belajar Hukum Kanon di Universitas Kepausan Santo Thomas Aquinas (Angelicum), ia diangkat sebagai administrator apostolik Keuskupan Chiclayo, Peru pada 2014.
Kiprah dan Pengabdian
Pengangkatan sebagai administrator apostolik di Peru menjadi langkah penting dalam karier gerejawi Prevost. Pengalaman tersebut memberikannya pemahaman mendalam tentang tantangan dan kebutuhan gereja di berbagai wilayah dunia. Hal ini kemungkinan menjadi salah satu pertimbangan dalam pemilihannya sebagai Paus.
Paus Leo XIV terpilih sebagai Paus ke-267 setelah tiga putaran konklaf, menggantikan Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April 2025. Ia memilih nama Leo XIV sebagai simbol tugas dan tanggung jawab barunya sebagai pemimpin spiritual umat Katolik di seluruh dunia.
Dari kisah-kisah di atas, terlihat bahwa Paus Leo XIV adalah sosok yang memiliki keseimbangan antara keseriusan peran dan kesederhanaan dalam kehidupan pribadi. Kecintaannya pada game dan film, serta hubungannya yang dekat dengan keluarga, memberikan perspektif yang lebih manusiawi terhadap sosok pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma ini. Ini juga menggambarkan bagaimana ia mencari keseimbangan dalam menjalani kehidupan spiritualnya yang begitu kompleks.