Berita

Surabaya: Sinergi Pusat-Daerah di Munas APEKSI 2025

Tim Redaksi

Musyawarah Nasional (Munas) VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) tahun 2025 telah sukses digelar di Surabaya. Berlangsung selama dua hari, 8-9 Mei 2025, di Grand City Convention Hall lantai 3, Munas ini mengangkat tema “Dari APEKSI untuk Negeri”. Acara ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk pembangunan berkelanjutan.

Dibuka oleh Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi selaku Ketua Dewan Pengurus APEKSI, Munas VII dihadiri oleh perwakilan dari 98 kota di Indonesia. Kehadiran Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak dan Direktur Eksekutif APEKSI Alwis Rustam turut memperkaya diskusi dan kolaborasi antarpemerintah.

Munas APEKSI: Kebersamaan dan Sinergi Antar Kota

Wali Kota Eri Cahyadi menekankan pentingnya semangat kebersamaan dalam APEKSI. Bukan sekadar kompetisi, APEKSI menjadi wadah untuk bertukar pikiran dan solusi atas tantangan pembangunan di berbagai kota.

Ia menegaskan pentingnya kolaborasi, khususnya bagi kota-kota dengan kapasitas anggaran besar untuk membantu kota lain yang lebih terbatas. Pembagian teknologi dan inovasi digitalisasi layanan publik menjadi fokus utama.

Eri Cahyadi juga menyoroti pentingnya keselarasan visi misi pemerintah kota dengan visi misi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Hal ini dinilai krusial untuk pembangunan yang harmonis antara pusat dan daerah.

Penguatan Ekonomi Kerakyatan melalui Koperasi

Munas VII APEKSI 2025 juga menandai penguatan sinergi ekonomi antardaerah. Salah satu contohnya adalah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama antara Koperasi Merah Putih Surabaya dengan Kota Mojokerto, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Tuban.

Baca Juga:  Inoi: 3 Smartphone Eropa Baru, Lolos TKDN Kemenperin!

Wali Kota Eri Cahyadi melihat Koperasi Merah Putih sebagai instrumen penting dalam menggerakkan ekonomi kerakyatan. Ia berharap jejaring koperasi tersebut dapat meluas ke berbagai daerah di Indonesia.

Kolaborasi ini bertujuan menghubungkan kebutuhan kota dengan potensi desa, mendorong semangat kerja sama dan pemberdayaan ekonomi. Ini sejalan dengan program pemerintah pusat untuk memperkuat ekonomi lokal.

Efisiensi Anggaran dan Penguatan Fiskal Daerah

Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto menyoroti pentingnya sinkronisasi program daerah dan pusat. Banyak inovasi daerah yang sudah selaras dengan program nasional, terutama di sektor kesehatan dan pendidikan.

Bima Arya juga menekankan pentingnya efisiensi anggaran untuk memperkuat kapasitas fiskal daerah. Efisiensi yang tepat sasaran dapat menciptakan ruang fiskal baru untuk pembiayaan sektor prioritas.

Ia mencontohkan Kota Surabaya sebagai daerah dengan kapasitas fiskal terkuat di Indonesia, dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai 73 persen. Ini menjadi inspirasi bagi kota lain untuk meningkatkan efisiensi.

Bima Arya menjelaskan bahwa efisiensi bukan hanya penghematan, tetapi investasi jangka panjang untuk birokrasi yang efektif. Ini merupakan bagian dari visi Indonesia Emas 2045, di mana semua kota diharapkan mandiri secara fiskal.

Pemerintah pusat menargetkan pembentukan 80.000 koperasi baru. Koperasi Merah Putih diharapkan berperan penting dalam penyaluran program pembangunan hingga ke tingkat desa dan kelurahan.

Dengan begitu, bantuan langsung kepada masyarakat, termasuk pupuk untuk petani, dapat tersalurkan dengan lebih tepat sasaran dan efisien. Ini menjadi salah satu kunci keberhasilan program pemerintah.

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah provinsi dan kota. Para wali kota dan bupati dianggap sebagai mitra strategis provinsi dalam pembangunan berkelanjutan.

Baca Juga:  Realme Buds Air 7 Pro: Anti Bising, Baterai Juara

Ia mengapresiasi semangat APEKSI sebagai wadah untuk menyalurkan aspirasi dan mencari solusi. Munas VII APEKSI diharapkan menjadi forum produktif menuju Indonesia Emas 2045.

Selain Munas, rangkaian kegiatan APEKSI 2025 juga meliputi Youth City Changers (YCC), Forum Komunikasi Digital (Komdigi), Ladies Program, City Tour, Dinner Kenjeran, Indonesia City Expo, Karnaval Budaya, dan Mayor’s Fun Match Football. Kegiatan-kegiatan ini berlangsung dari 6-10 Mei 2025, menambah semarak acara di Surabaya.

Secara keseluruhan, Munas VII APEKSI 2025 di Surabaya bukan hanya menjadi forum diskusi, tetapi juga aksi nyata kolaborasi antar pemerintah. Semangat kebersamaan, sinergi program, dan penguatan ekonomi kerakyatan menjadi kunci utama untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Semoga kolaborasi ini berlanjut dan menghasilkan dampak positif bagi pembangunan di seluruh Indonesia.

Baca Juga

Tinggalkan komentar