Berita

TAM Kuasai Saham Mayoritas Perusahaan Patungan China

Tim Redaksi

PT Thermo Asri Makmur (TAM) dan Dalian Bingshan Engineering & Trading Co., Ltd. resmi meluncurkan perusahaan patungan bernama PT Bingshan Makmur Indonesia (BMI). Kolaborasi ini menandai kemitraan strategis antara perusahaan lokal berpengalaman dengan perusahaan teknologi pendingin global terkemuka. TAM memegang saham mayoritas sebesar 60 persen, memastikan kendali operasional tetap berada di tangan Indonesia.

Kemitraan ini dibangun setelah hampir satu tahun kerja sama intensif antara kedua perusahaan. Kehadiran BMI diharapkan dapat memenuhi kebutuhan industri pendinginan nasional dengan memadukan kekuatan distribusi lokal dan teknologi canggih internasional.

Sinergi Kekuatan Lokal dan Global: Distribusi Luas dan Teknologi Canggih

Thermo Asri Makmur, perusahaan lokal dengan pengalaman lebih dari 40 tahun di bidang pendingin transportasi dan layanan purna jual, menawarkan jaringan distribusi yang luas dan handal di seluruh Indonesia. Mereka memiliki kantor cabang di Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, dan Bali, serta lebih dari 20 titik layanan di berbagai pulau.

Keunggulan TAM terletak pada layanan purna jualnya yang menjangkau seluruh Indonesia. Hal ini memastikan pelanggan dapat dengan mudah mendapatkan bantuan dan perawatan produk-produk Bingshan di berbagai wilayah.

Sementara itu, Dalian Bingshan Engineering & Trading Co., Ltd. memberikan kontribusi teknologi dan pengalaman yang mendalam dalam industri pendinginan sejak tahun 1930. Bingshan memiliki lebih dari 40 pabrik yang memproduksi berbagai sistem HVAC, kompresor, kondenser, dan komponen pendingin lainnya.

Baca Juga:  Apple TV+ Lebih Murah! Harga Baru & Film Terbaru di Indonesia

Reputasi Bingshan telah diakui secara global melalui proyek-proyek di lebih dari 70 negara. Kemitraan ini memungkinkan teknologi canggih Bingshan untuk diakses dan diterapkan di pasar Indonesia.

Inovasi Produk: Solusi Pendinginan yang Komprehensif untuk Berbagai Skala Bisnis

BMI akan menawarkan beragam produk pendingin Bingshan, yang tidak hanya terbatas pada proyek berskala besar seperti hotel atau gedung perkantoran. Mereka juga menargetkan pasar UMKM dan industri rumahan dengan sistem pendingin yang lebih kecil dan fleksibel.

Produk Bingshan menawarkan sistem pendingin yang komprehensif, bukan hanya produk tunggal. Lebih dari seribu SKU (Stock Keeping Unit) tersedia, termasuk kompresor, kondenser, komponen, dan air cooler yang diproduksi di pabrik mereka sendiri.

BMI berkomitmen untuk menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia tanpa membatasi jumlah SKU. Fleksibelitas ini memungkinkan mereka untuk melayani beragam pelanggan, mulai dari UMKM hingga korporasi besar.

Pasar Sasaran: UMKM Hingga Korporasi

BMI menargetkan pasar yang luas, mencakup UMKM, industri rumahan, hingga bisnis komersial berskala besar. Mereka percaya teknologi Bingshan yang fleksibel dapat disesuaikan dengan beragam kebutuhan.

Teknologi Bingshan dapat diadaptasi untuk berbagai ukuran dan jenis usaha. Hal ini memastikan solusi pendinginan yang optimal untuk setiap klien, dari usaha kecil hingga proyek komersial skala besar.

Ekspansi dan Pengembangan SDM Lokal: Peluang Kerja dan Pertumbuhan Berkelanjutan

BMI berpotensi menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal. Mereka akan memulai pelatihan bagi teknisi berpengalaman TAM, yang saat ini berjumlah 100 orang di Jawa dan Bali, untuk mendukung layanan purna jual.

Perekrutan tenaga kerja lokal menjadi prioritas utama BMI dalam jangka panjang. Targetnya adalah untuk memperluas jangkauan layanan ke seluruh Indonesia seiring dengan pertumbuhan bisnis.

Baca Juga:  Jet Jumbo Mewah Qatar untuk Donald Trump: Istana Terbang?

Sebagai langkah awal, BMI akan memanfaatkan seluruh jaringan kantor TAM yang sudah ada. Workshop dan titik layanan TAM akan disinergikan untuk operasional bersama.

Kantor BMI akan tersebar di enam cabang TAM yang ada di Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, dan Bali. Ke depannya, workshop TAM juga akan digunakan sebagai workshop BMI.

Sebelum resmi menjadi perusahaan patungan, TAM dan Bingshan telah menjalin kerja sama informal selama setahun. Kolaborasi ini telah membangun fondasi yang kuat untuk integrasi operasional yang lancar.

Fokus awal BMI adalah pada wilayah Jawa, di mana integrasi operasional sudah berjalan dengan baik. Ekspansi ke wilayah lain akan dilakukan secara bertahap setelah basis di Jawa terbangun dengan kuat.

Kerja sama TAM dan Bingshan menunjukkan bagaimana sinergi antara perusahaan lokal dan internasional dapat menciptakan solusi inovatif dan berkelanjutan bagi industri pendinginan Indonesia. Kemitraan ini bukan hanya tentang menyediakan produk berkualitas, tetapi juga tentang membangun kapasitas lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Baca Juga

Tinggalkan komentar