Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan ketidaksenangannya terhadap rencana ekspansi produksi Apple di India. Pernyataan ini disampaikan Trump beberapa waktu lalu, di mana ia mendesak CEO Apple, Tim Cook, agar memprioritaskan pembangunan pabrik di Amerika Serikat. Kekecewaan Trump ini muncul di tengah rencana Apple untuk mengurangi ketergantungan pada China dan diversifikasi produksi ke negara lain.
Trump menekankan bahwa ia telah memberikan perlakuan istimewa kepada Apple selama bertahun-tahun, termasuk dukungan atas investasi Apple di China. Ia merasa tindakan Apple yang berinvestasi di India bertentangan dengan komitmen investasi senilai USD 500 miliar yang telah dijanjikan Apple di Amerika Serikat pada bulan Februari. Pernyataan Trump ini menimbulkan pertanyaan mengenai dinamika hubungan antara pemerintah AS dan perusahaan teknologi besar, khususnya dalam konteks kebijakan proteksionis dan persaingan global.
Ketidaksenangan Trump terhadap Ekspansi Apple di India
Trump secara langsung menyatakan keberatannya terhadap langkah Apple untuk membangun pabrik di India. Ia menganggap India dapat mengurus diri sendiri dan berharap Apple tetap fokus berinvestasi di Amerika Serikat. Trump memandang perlu adanya pengembalian investasi kepada negara yang telah memberikan dukungan signifikan kepada Apple selama ini.
Trump menyampaikan pesan ini secara langsung kepada Tim Cook. Dalam percakapan mereka, Trump menekankan kembali komitmen investasi Apple di AS dan meminta agar perusahaan tersebut memprioritaskan pembangunan pabrik di dalam negeri. Pernyataan ini menunjukkan pendekatan Trump yang tegas dalam mempromosikan industri domestik Amerika.
Tarif dan Kebijakan Perdagangan AS-India
Trump juga menyoroti isu tarif tinggi yang diterapkan oleh India. Ia menyebutkan bahwa India telah menawarkan kesepakatan dagang kepada AS yang bebas tarif. Namun, pernyataan ini tidak merinci detail kesepakatan yang dimaksud dan apakah kesepakatan ini masih dalam perundingan atau sudah gagal.
Trump sebelumnya telah menerapkan tarif timbal balik sebesar 26% pada barang-barang India sebagai bentuk kebijakan proteksionis. Tarif ini, meski sementara diturunkan hingga Juli, menunjukkan ketegangan dalam hubungan perdagangan antara kedua negara. Pernyataan Trump ini mengisyaratkan bahwa kebijakan proteksionis AS masih menjadi faktor utama dalam hubungan dagang dengan India.
Tantangan dan Pertimbangan dalam Pemindahan Produksi Apple
Meskipun Trump mendesak Apple untuk memproduksi di AS, memindahkan produksi iPhone ke Amerika Serikat menghadapi tantangan signifikan, terutama dalam hal biaya. Para ahli memperkirakan bahwa harga iPhone dapat melonjak hingga USD 1.500 hingga USD 3.500 jika diproduksi di AS. Biaya produksi yang tinggi di Amerika Serikat dibandingkan dengan negara-negara seperti China dan India merupakan hambatan utama.
Saat ini, Apple hanya memproduksi sebagian kecil produknya di Amerika Serikat, seperti Mac Pro dan server untuk Apple Intelligence. Ekspansi produksi di AS membutuhkan investasi besar dan perubahan mendasar dalam rantai pasokan Apple. Hal ini membutuhkan pertimbangan yang matang dari berbagai aspek, termasuk ekonomi, politik, dan logistik.
Pertimbangan Biaya Produksi di AS
Biaya tenaga kerja, regulasi, dan infrastruktur di Amerika Serikat secara signifikan lebih tinggi daripada di negara-negara berkembang seperti China dan India. Hal ini membuat produksi di AS menjadi jauh lebih mahal.
Peningkatan harga jual iPhone jika diproduksi di AS akan berdampak pada daya saing Apple di pasar global. Konsumen mungkin enggan membeli produk dengan harga yang jauh lebih tinggi, sehingga Apple harus mempertimbangkan dampaknya terhadap pangsa pasar.
Strategi Diversifikasi Apple
Apple telah berupaya mengurangi ketergantungannya pada China dalam beberapa tahun terakhir. India muncul sebagai alternatif yang menarik karena pasarnya yang besar dan pertumbuhan ekonominya yang pesat.
Mitra perakitan Apple di India, Foxconn, bahkan telah mendapatkan persetujuan pemerintah India untuk membangun pabrik semikonduktor. Hal ini menunjukkan komitmen Apple untuk membangun rantai pasokan yang lebih beragam dan mengurangi risiko ketergantungan pada satu negara.
Kesimpulan
Pernyataan Trump mengenai produksi Apple di India mencerminkan kompleksitas hubungan antara kebijakan perdagangan AS, kepentingan perusahaan teknologi besar, dan dinamika geopolitik global. Meskipun Trump mendesak Apple untuk memprioritaskan produksi di AS, tantangan biaya dan strategi diversifikasi Apple yang telah berlangsung lama menunjukkan bahwa transisi produksi secara penuh ke Amerika Serikat masih menghadapi hambatan yang signifikan. Ke depan, kita perlu mencermati bagaimana perkembangan hubungan AS-India serta strategi Apple dalam menghadapi tekanan politik dan ekonomi ini. Perkembangan ini tentu akan berpengaruh pada persaingan global di industri teknologi dan kebijakan perdagangan internasional.