Platform X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter, terus berupaya meningkatkan pendapatannya. Strategi terbaru yang tengah dijajaki adalah penjualan nama pengguna (username) yang tidak aktif kepada organisasi terverifikasi. Langkah ini diyakini akan menjadi sumber pendapatan baru bagi perusahaan.
Rencana penjualan username ini terungkap melalui penemuan fitur baru pada aplikasi web X. Sistem ini memungkinkan organisasi berlangganan X dengan biaya USD 1.000 per bulan untuk mengajukan permintaan pembelian username yang diinginkan.
Penjualan Username Tidak Aktif di X: Harga dan Proses
Organisasi yang berminat dapat mengajukan permintaan melalui bot dukungan otomatis. Jika username yang diinginkan tersedia, X akan merespon dalam tiga hari kerja.
Setelah pembelian disetujui, akun X akan ditransfer kepada pemilik baru dalam waktu satu hingga dua hari. Prosesnya relatif cepat dan efisien.
Harga username bervariasi, mulai dari USD 10.000 hingga lebih dari USD 500.000, bergantung pada popularitasnya. X juga menawarkan diskon untuk pembelian beberapa username sekaligus.
Sejarah Upaya “Pembersihan” Username di X
Ide penjualan username tidak aktif sebenarnya bukan hal baru bagi X. Sejak kepemimpinan Elon Musk, upaya pembersihan dan monetisasi username telah dilakukan beberapa kali.
Pada Januari 2023, tersiar kabar bahwa Twitter (sebelum berganti nama) berencana untuk melelang username yang tidak digunakan. Ini menunjukkan adanya potensi keuntungan dari aset digital tersebut.
Elon Musk sendiri sempat menghapus sejumlah akun tidak aktif pada Mei 2023. Langkah ini selain untuk membersihkan platform, juga untuk mengoptimalkan penggunaan username.
Pada November 2023, muncul laporan bahwa X telah menawarkan username yang tidak digunakan kepada calon pembeli, meski saat itu belum diumumkan secara resmi.
Dengan sistem penjualan username yang baru, X berharap dapat menambah sumber pendapatan selain dari langganan premium, iklan, dan akses pengembang. Namun, hingga saat ini, X belum memberikan konfirmasi resmi mengenai rencana tersebut.
Akuisisi X oleh xAI: Integrasi AI dan Media Sosial
Terlepas dari rencana penjualan username, Elon Musk juga telah mengambil langkah signifikan lainnya. Perusahaan AI miliknya, xAI, telah resmi mengakuisisi X.
Akuisisi ini dilakukan melalui transaksi berbasis saham, dengan valuasi xAI sebesar USD 80 miliar dan X sebesar USD 33 miliar. Ini menunjukkan ambisi besar Musk dalam menggabungkan teknologi AI dan media sosial.
Musk berencana untuk mengintegrasikan kemampuan AI canggih xAI dengan jangkauan luas X yang memiliki lebih dari 600 juta pengguna aktif. Tujuannya adalah menciptakan pengalaman pengguna yang lebih cerdas dan bermakna.
Dengan menggabungkan teknologi AI dan platform media sosial, Musk yakin X dapat menjadi lebih dari sekadar platform yang mencerminkan dunia, tetapi juga dapat mempercepat kemajuan manusia. Visi ini sangat ambisius dan inovatif.
Penggabungan ini menandai babak baru bagi X. Sebelumnya, Musk telah mengakuisisi Twitter pada tahun 2022 dengan harga sekitar USD 44 miliar. Kini, ia mengintegrasikan platform tersebut dengan perusahaan AI terkemuka miliknya sendiri.
Langkah ini menunjukkan komitmen Musk terhadap inovasi di bidang AI dan media sosial. Integrasi AI dan platform media sosial diharapkan akan menghasilkan pengalaman baru bagi pengguna X di masa depan.
Ke depannya, kita dapat menantikan berbagai perkembangan dan inovasi dari X setelah penggabungan dengan xAI. Integrasi teknologi kecerdasan buatan ini berpotensi mengubah cara pengguna berinteraksi dengan platform media sosial.
Baik rencana penjualan username maupun akuisisi oleh xAI, menunjukkan upaya X untuk beradaptasi dan tetap relevan dalam lanskap digital yang terus berkembang. Masa depan X akan sangat menarik untuk disaksikan.